TenggaraNews.com, KENDARI – Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Suharman Tabrani mengatakan, bahwa kondisi realisasi penerapan transaksi non tunai di bumi anoa masih sangat minim.
“Lagi-lagi, belum banyak yang menggunakan alat pembayaran non tunai,” kata Suharman Tabrani, saat memberikan pemaparan di kegiatan Bincang Bareng Media (BBM), Kamis 23 Mei 2019.
Terkait persentase penerapannya, pihak BI mengaku belum memiliki angka pastinya. Hanya saja, lanjut KPw BI Sultra ini, pihaknya terus mendorong perbankan dan pihak-pihak terkait, untuk mengoptimalkan upaya sosialisasi ke masyarakat.
“Kalau angka pastinya sih memang kita belum ada. Tapi, kami senantiasa mendorong perbankan untuk mensoaialisasikan ke masyarakat,” jelas Suharman Tabrani.
Menurut dia, alat transaksi non tunai lebih efisien dan mempermudah dalam bertransaksi. Olehnya itu, sistem transaksi tersebut sangat banyak memberikan manfaat bagi masyarakat.
Salah satu indikator, kata Suharman Tabrani, penggunaan alar transaksi non tunai dapat dilihat dari jumlah ojek online yang sistem pembayarannya dilakukan berbasis online. Dan sejumlah aplikasi berbasis e-money.
Suharman Tabrani juga menambahkan, khusus untuk di pemerintahan, belum semua pemerintah daerah di Sultra menerapkan transaksi non tunai tersebut. Disebutkannya, tinggal sekitar dua atau tiga daerah saja yang masih menggunakan sistem tunai.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang belum menerapkan transaksi non tunai ini, khususnya untuk penerimaan dan pengeluaran,” tambahnya.
Laporan: Ikas