TenggaraNews.com, KENDARI – Tim Dinas Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), turun tangan melakukan verifikasi pengaduan, terhadap dugaan pencemaran sumber mata air warga Desa Balo, Kecamatan Kabaena Timur.
Tim BLH Bombana ini turun ke lapangan, setelah adanya laporan warga Desa Balo, dimana sumber mata air mereka tercemar, diduga dampak dari aktivitas pertambangan PT Tonia Mitra Sejahtera (TMS.
Tim verifikasi pengaduan ini dilakukan pada tanggal 8 September 2022.
“Tim BLH Bombana sudah turun ke lapangan mengecek air keruh,” kata Eldiyatri Sultansyah, warga Desa Balo pada Senin, 12 September 2022.
Mengenai hasil tim BLH Bombana, sampai sekarang belum ada informasi. “Untuk informasi hasilnya belum sampai ke saya pak. Dan saya juga belum sempat tanyakan hasilnya dari BLH pak,” ujar Eldiyatri melalui pesan whatsapp.
Dugaan terjadinya pencemaran air bersih masyarakat, kemungkinan berhubungan dengan aktivitas PT TMS Blok II di sekitar Desa Balo, Kecamatan Kabaena Timur.
Dimana saat pengerjaan jalan hauling, hujan deras yang turun mengakibatkan hempasan air turun ke sumber mata air warga Desa Balo.
Informasi yang diperoleh bahwa PT TMS yang mengantongi dokumen Amdal tahun 2013 ini, melakukan aktivitas penambangan di Desa Lengora Pantai, Desa Lengora Selatan, Desa Lengora Kecamatan Kabaena Tengah. Kemudian juga menambang di Desa Balo, Kecamatan Kabaena Timur.
Kebenaran tim BLH Bombana melakukan inspeksi ke Desa Balo dibenarkan Sekretaris BLH Bombana, Makmur, S.Pi,MH.
“Kami sudah ke lokasi dan perusahaan telah melakukan penanganan termasuk pengalihan pengambilan sumber air bersih,” ujar Makmur melalui pesan whatsapp pada Selasa, 13 September 2022.
Mengenai dugaan terjadinya pencemaran air bersih, tim verifikasi BLH Bombana masih menunggu hasil uji laboratorium.
“Tercemar atau tidak kami masih menunggu hasil pemeriksaan Lab,” kata Makmur.
Informasi lain juga diungkapkan Makmur, bahwa dari hasil wawancara tim BLH dengan beberapa masyarakat dan kepala Desa Balo, sumber air mereka selalu keruh saat musim hujan. Dan ini terjadi sebelum ada kegiatan penambangan oleh PT. TMS
Sementara itu, Operation Manager PT KTT Maulana Budi, mengakui saat pengerjaan jalan hauling terjadi hujan deras yang mengakibatkan hempasan air turun ke sumber air.
“Namun pada saat kunjungan telah dilakukan perbaikan dengan menutup aliran air dengan tanggul setinggi sekitar 2 meter dan lebar sekitar 3 meter,” aku Maulana melalui pesan whatsapp pada Selasa, 13 September 2022.
Maulana juga mengungkapkan, terdapat penggalian sumber mata air alternatif yang dilakukan PT Tonia Mitra Sejahtera untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Balo.
“Sumber air tersebut rencananya akan dialirkan kepenampungan, selanjutnya akan dialirkan ke rumah masyarakat tanpa ada pungutan biaya,” ungkapnya.
Laporan : Rustam