TenggaraNews.com, KENDARI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mempertanyakan progres hasil rapat bersama beberapa pekan lalu, terkait penganggaran untuk penanganan Covid-19 di bumi anoa.
Anggota DPRD Provinsi Sultra, Sudirman mendesak pemerintah provinsi (Pemprov) agar segera menyampaikan ke publik sudah sejauh mana progres hasil rapat tersebut.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyebutkan, melalui rapat bersama Pemprov Sultra, telah disepakati pengalokasian anggaran untuk penanganan corona sebesar Rp300 miliar.
Sudirman menjelaskan, anggaran tersebut dialokasikan untuk perlengkapan medis dan paket Sembako, yang akan dibagikan kepada 154 ribu kepala keluarga (KK) kurang mampu, masing-masing mendapatkan beras 50 kg. Total anggaran untuk Sembako sekitar Rp65 miliar.
“Intinya, kami pertanyakan progresnya sdh sampai di mana, soalnya update informasi belum ada kami lihat perkembangannya, kami inginkan dana tersebut segera direalisasikan dengan baik, sehingga pencegahan bisa lebih maksimal,” tegas anggota Komisi III ini, Sabtu 11 April 2020.
Lebih lanjut, Sudirman menambahkan, pemerintah kota dan kabupaten justru selangkah lebih cepat dari Pemprov. Di kabupaten/kota sudah ada pembagian Sembako dan pembelian APD, sedangkan Pemprov belum ada progres yang dilihat.
“Pada prinsipnya dewan mendorong Pemprov untuk lebih terbuka, supaya masyarakat bisa lebih tenang untuk menunggu,” tambahnya.
Sudirman juga mewanti-wanti Pemprov agar tidak terulang kasus yang terjadi di Kabupaten Buton Tengah (Buteng), bayi meninggal akibat tenaga medis merasa takut melakukan pelayanan seoptimal mungkin, karena bayi tersebut dicurigai menderita Covid-19, sedangkan tenaga medis tak memiliki APD yang memadai.
Sudirman juga mengimbau Dinas Kominfo Sultra untuk membantu mempublish apa yang telah direalisasikan dari anggaran Rp300 miliat yang telah disiapkan itu.
“Jangan cuma berita ODP, PDP dan yang positif diberitakan, kalau itu semua masyarakat sudah tau dari berbagai media, tapi yang masyarakat ingin tau sudah sampai dimana alokasi anggaran Rp300 miliar itu terealisasi,” katanya.
Laporan: Ikas