TenggaraNews.com, MUBAR – Untuk meningkatkan konektivitas pelayanan angkutan udara Pj Bupati Muna Barat, Dr. Bahri bersama Kepala UPB Bandara Sugimanuru M. Khusnudin berkunjung ke Kantor Pusat Maskapai Penerbangan Lion Air Jakarta.
Kunjungan tersebut guna mengkoordinasikan dukungan konektivitas Pelayanan Angkutan Udara Wings Air dengan Rute Makasar Muna Barat PP. Selain itu juga mengkoordinasikan permintaan rute baru Wings Air dari Muna Barat Bandara Sugimanuru ke Bandara Haluoleo Kendari. Kunjungan Pemkab Mubar dan pihak Bandara Sugimanuru itu diterima langsung oleh Manajer Area Indonesia Barat, Helmi.
Pj Bupati Muna Barat Dr. Bahri menjelaskan dalam industri penerbangan menghadapi meningkatnya demand pada fase recovery bisnis pasca pandemi mulai menurun dengan adanya relaksasi syarat perjalanan dimana terdapat tantangan industri penerbangan.
“Tantangan itu diantaranya penurunan jumlah armada, armada dalam proses perawatan rutin dan tambahan serta armada masih dikuasai lessor ditengah harga avtur naik dikarenakan adanya konflik geopolitik yang menyebabkan tarif jarak semakin meningkat mendekati pada Tarif Batas Atas (TBA), pengenaan PPN 11%, penyesuaian tarif PJP2U (PSC) dan biaya tambahan (fuel surcharge)”, ungkapnya, Rabu (2/8/2023).
Selain itu, ia menyebutkan berdasarkan arahan Kemendagri, agar Pemda ikut serta dalam menstabilkan harga tiket, memberikan subsidi kepada penyedia jasa transportasi angkutan serta diharapkan ikut dalam mempromosikan atau memasarkan rute-rute penerbangan yang ada di wilayahnya.
Dan menerbitkan Surat Edaran agar mendukung dan mendorong partisipasi semua komponen masyarakat untuk menggunakan transportasi udara serta meminta forkopimda, pemda dan swasta berkomitmen untuk melaksanakan perjalanan dinas, bisnis, wisata dan usaha lainnya dengan mengutamakan penggunaantransportasi udara. Pemda dapat mendukung penyiapan lahan dan sarana prasarana; keenam, pemda melakukan upaya koordinasi dengan pihak pertamina dalam rangka menstabilkan harga avtur.
Ia juga, mengutarakan terdapat surat Plt. Dirjen Perhubungan Udara atas nama Menteri Perhubungan kepada para Gubernur dan para Bupati/Wali Kota Nomor AU.001/1/1 PHB 2022 tanggal 11 Agustus 22 hal Dukungan konektivitas Transportasi Udara.
“Dengan harapan perlu adanya dukungan Pemda untuk turut berperan aktif dalam menjaga keberlangsungan operasional penerbangan dengan memastikan tingkat keterisian penumpang, pemberian insentif, subsidi, dan atau bentuk lainnya yang dilakukan sesuai dengan mekanimen dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga konektivitas antar wilayah tetap dapat terjaga”, Jelasnya.
Mengenai permintaan rute baru yaitu Bandara Sugimanuru Muna Barat ke Bandara Haluoleo kendari Dr. Bahri menyebut karena tingginya demand dengan asumsi bahwa tingkat keterisian penumpang pesawat akan tinggi karena arus mobilitas tinggi penumpang.
Kita lihat dari penumpang kapal cepat pagi, kapal cepat sore, kapal malam yang begitu padat, belum lagi ditambah dengan kapal ferry Tampo-Turobulu 3 kali sehari dan perahu-perahu tradisional yang mengantar pengguna jasa ke Kendari.
Sementara itu, Manager Area Indonesia Barat ,Helmi menjelaskan bahwa Kondisi saat ini pelayanan bandara UPB Sugimanuru saat ini terdapat maskapai penerbangan Wings Air group Lion Air yang melayani rute Makasar-Muna Barat- Makasar yang jadwalnya 3 (tiga) kali seminggu saat ini menjadi hanya 1 (satu) kali seminggu.
Karena diakibatkan tidak adanya kepastian penumpang oleh maskapai Wings Air dan penumpang menunggu kepastian penerbangan dari Wings Air. Maskapai penerbangan melakukan efisiensi dan lebih selektif dengan menghentikan operasi hari yang disebabkan tingkat keterisian penumpang dan beban operasional yang tinggi ucapnya.
untuk kepastian penerbangan maskapai wings air membutuhkan jaminan block dengan harga kekinian pasca naiknya avtur yang mendekati TBA dengan satu rangkaian penerbangan dari Makasar-Muna Barat-Kendari-Muna Barat-Makasar dengan jaminan seat 50 setiap penerbangan.
“Jadi berdasarkan pembahasan dan penjelasan rapat menyepakati bahwa lion Air akan menghitung kembali metode simulasi perhitungan penerbangan dan akan menghubungi pemda untuk kembali rapat bersama setelah tanggal 17 Agustus 2023 dengan pihak Lion Air akan menghubungan PIC dinas Perhubungan Mubar”, cetusnya.
Diketahui, dalam koordinasi dimaksud Pemda Mubar mengusulkan kepada Maskapai lion Air yakini Model pembiayaan ada 2 model yaitu model non stimulus/insentif yaitu forkopimda dan semua stakeholder berkomitmen melaksanakan perjalanan dengan menggunakan transportasi udara serta model stimulus/insentif dengan pemda memberikan subsidi biaya operasi pesawat (BOP) dengan menjamin sejumlah tertentu tempat duduk yang terjual (block seat).
Menentukan jumlah seat minimum (BEP Prop: 100 LF) untuk setiap trip/sektor.Dan menentukan jaminan seat pada trip tunggal (one way/satu arah) atau trip gabungan (pulang/pergi).
serta menyepakati besaran tarif yang akan digunakan sebagai harga satuan subsidi. Menyepakati jumlah frekuensi penerbangan, menyepakati besaran jaminan deposit dan besaran top up (tambahan jaminan deposit), melakukan rekonsiliasi data manifest terhadap data aktual passanger board.
Pemda Muna Barat bersama kepala UPB sugimanuru akan menginisiasi rapat bersama tiga pemda pengguna Bandara Sugimanuru yakni pemda Mubar, Muna Buton Tengah dan termaksud Buton Utara untuk mengkoordinasikan kebijakan dukungan konektivitas transportasi udara.***(Py)