TenggaraNews.com, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Wilayah Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila (PP) DKI Jakarta, Shaquille Rekardianto mengajak seluruh pelajar di Jakarta, agar memegang teguh ideologi bangsa secara abadi.
“Menghadapi berbagai ancaman yang bisa merusak idiologi kita, maka seluruh pelajar dan mahasiswa di Jakarta harus bersatu,” kata Shaquille kepada wartawan usai meresmikan Sekretariat Sapma, di Jalan Pulomas Barat VII, Minggu 17 Desember 2017.
Shaquille berkomitmen, akan menjadikan Sapma Pancasila sebagai benteng Pemuda Pancasila, selalu memiliki tekad bulat untuk mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa yang abadi dan harga mati.
“Seharusnya semua pemuda di Indonesia menjadikan Pancasila sebagai ideologi abadi. Itu sudah harga mati, tidak ada lagi tawar menawar,” katanya.
Kata Shaquille, Sapma adalah kelompok muda yang diisi oleh para pelajar SMA dan sejumlah mahasiswa, dari berbagai sekolah dan universitas di DKI Jakarta. Kaum muda ini berkumpul untuk menjaga dan mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan, sebagaimana yang tertuang pada pembukaan UUD 1945.
“Makanya dalam waktu dekat, saya ingin memperbanyak ruang diskusi yang melibatkan kalangan pelajar serta mahasiswa. Sejauh ini sudah ada puluhan Osis dan Badan Eksekutif Mahasiswa yang bergabung,” katanya.
Ketua Majlis Pimpinan Wilayah (MPW), Pemuda Pancasila (PP), Thariq Mahmud meminta Sapma Pancasila agar merealisasikan visi misinya, yakni menjadikan pemuda Jakarta mencintai Pancasila sebagai ideologi bangsa yang abadi.
“Selama berdiri, Sapma baru pertama kali memiliki Sekretariat. Kedepan saya mau lihat langkah apa saja yang mau diambil Sapma DKI. Saya sih berharap, kalau bisa di semua SMA dan Universitas ada Sapma,” tandasnya.
Sementara itu Ketua bidang (Kabid), media massa dan hubungan masyarakat MPW PP DKI Jakarta, Boy Tanjung mengatakan, sebagai corong di MPW PP DKI, pihaknya siap bersinergi dengan seluruh element masyarakat, termasuk intansi pemerintah dan juga Universitas yang ada di Jakarta.
Laporan: Badar
Editor: Ikas Cunge