TenggaraNews.com, KONAWE – Guna mengantisipasi penyebaran virus corona atau covid 19, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wahana keadilan masyarakat adat tolaki (Walaka) bersama Serikat Buruh Kawasan Industri Morosi (SBKIM) laksanakan pemasangan baliho di sejumlah titik, yang ada di sekitar kawasan lingkar tambang Morosi, di mulai dari pertigaan Sampara, Besu, Porara dan di tempat-tempat penyeberangan (Pincara) kendaraan.
Materi baliho dan spanduk didesain sedemikian rupa, agar para karyawan perusahaan dan masyarakat di kawasan industry ini dapat dengan mudah memahami pesan-pesan pencegahan covid-19, sembari menekankan perlunya mengedepankan sikap pencegahan dan anjuran untuk bersikap tenang.
Salah seorang pengurus SBKIM, Rasmin mengatakan, bahwa pemasangan baliho dan spanduk peringatan/pencegahan covid-19 dikawasan industry Morosi, merupakan inisiatif dan wujud kepedulian pihaknya dalam menindaklanjuti status siaga bencana corona di tanah air.

Menurutnya, Inisiatif dan wujud kepedulian itu lahir dari kesadaran para pengurus SBKIM dan LSM Walaka untuk ikut membantu pemerintah dalam kegiatan pencegahan penularan covid-19 di Kabupaten Konawe.
Selain itu, lanjutnya, inisiatif dan wujud kepedulian demikian juga lahir sebagai bentuk respon terhadap lambatnya tindakan pencegahan penyebaran virus covid-19, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah Konawe maupun oleh pihak perusahaan terutama PT. VDNI dan PT OSS.
“Dengan pemasangan baliho dan spanduk, Ia berharap agar Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe, dan pihak-pihak yang berkepentingan langsung di dalam kawasan industry morosi dapat mengambil langkah-langkah yang lebih serius dan lebih massif, dalam menghadapi status siaga bencana corona tersebut. Di kawasan industry tersebut memiliki potensi paling tinggi penyebaran covid-19,” paparnya, Rabu 18 Maret 2020.
Salah seorang pengurus LSM Walaka, Subohan Dusu mengungkapkan, bahwa pemerintah pusat mapun Pemprov Sultra harus segera menutup akses masuknya TKA di bumi anoa, baik melalui Bandara Haluoleo maupun di pelabuhan, mengingat beberapa hari yang lalu ada 49 WNA yang masuk di Sultra.
Kemudian, lanjutnya, untuk Pemkab Konawe segera membentuk Satgas atau tim terpadu khusus penanganan virus corona di Kabupaten Konawe, terutama pemeriksaan kesehatan bagi WNA yang bekerja di PT. VDNI dan PT OSS.
“Kami juga meminta kepada Gubernur Sultra, agar WNA yang baru tiba di Kendari beberapa hari yang lalu segera dikembalikan ketempat asalnya,” tegasnya.
Laporan: Helny Setyawan