TenggaraNews.com, KENDARI – Bandar Udara (Bandara) Sultan Hasanuddin Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) merupakan salah satu Bandara di Indonesia bertaraf international.
Dengan status sebagai Bandara international, seharusnya fasilitas publik yang disiapkan pihak pengelola benar-benar yang terbaik untuk masyarakat. Sayangnya, hal itu justru tak dilakukan pengelola Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Bagaimana tidak, masjid megah yang disiapkan pihak pengelola Bandara Sultan Hasanuddin justru dibiarkan dalam kondisi gelap gulita, sehingga penumpang terpaksa harus menunaikan ibadah shalat dalam kegelapan.
H. Nasrun Latjinta, salah seorang penumpang yang baru tiba di Bandara Sultan Hasanuddin menyoroti kondisi tersebut. Ia menilai, pengelola Bandara cenderung melakukan pembiaran terhadap kondisi rumah ibadah tersebut.
Padahal, rumah ibadah itu merupakan bagian dari fasilitas publik yang disiapkan, sehingga menjadi satu kesatuan dengan Bandara. Olehnya itu, H. Nasrun Latjinta berharap, penangungjawab Bandara bisa memperhatikan hal tersebut agar segera dibenahi.
“Kan jadi miris juga, jika Bandara sebaik ini justru terkesan tak memperhatikan fasilitasnya, ” ujar pengusaha ini, saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya, Rabu 18 Maret 2020.
Dia juga menambahkan, akibat kondisi masjid yang gelap gulita, para jamaah yang menunaikan shalat terpaksa menggunakan senter telepon genggam (Handphone).
“Itupun jamaah shalat bergantia-gantian, karena jumlahnya memang cukup banyak. Jadi, kondisi gelap itu terjadi mulai dari luar sampai di dalam masjid, ” Ungkapnya.
Laporan: Ikas