TenggaraNews.com, KENDARI – Tragedi kebakaran yang menimpa Lisnawati (52), Warga Lr. Damai, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari turut menghanguskan uang tunai senilai Rp30 juta dan sejumlah surat-surat berharga lainnya.
Uang dan surat-surat berharga tersebut ditemukan warga dalam kondisi tak utuh lagi, dan diserahkan kepada keluarga korban untuk dijadikan sebagai barang bukti.
Sinyo, kakak tertua korban mengungkapkan, uang dan surat-surat berharga tersebut sempat dikeluarkan dari dalam rumah, kemudian disimpan di pohon pandan yang ada di depan rumah.
“Iya, uang itu disimpan di pohon pandan, karena perkiraan awal kobaran api tak akan sampai ke situ. Lalu, semuanya kalang kabut melakukan penyelamatan, sehingga keberadaan uang tersebut dilupa sampai kobaran api merembet hingga ke seluruh halaman rumah,” ujar Sinyo kepada TenggaraNews.com, Minggu 16 September 2018.
Dia juga memprediksi, adiknya tersebut mengalami kerugian Rp300 juta. Karena, selain uang tunai Rp30 juta yang ikut terbakar, sejumlah barang-barang berharga lainnya juga tidak dapat diselamatkan.
“Yang bisa diamankan itu hanya TV, kipas angin dan printer. Yang lainnya habis,” jelas Sinyo.
Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, sumber api diduga berasal dari tetangga korban. Dimana, sebelum kobaran api melalap kediaman korban, sang tetangga diketahui sedang melakukan pembakaran sampah. Belum diketahui bagaimana api sampai merembet ke rumah korban.
Sri Damayanti yang merupakan adik korban mengungkapkan, saudaranya tersebut masih berada di dalam rumah saat kebakaran terjadi. Dan tiba-tiba saja kobaran api melalap rumah yang dihuni oleh tujuh orang anggota keluarga itu.
“Waktu kejadian saya masih di luar. Tiba-tiba anak saya menelpon seraya meminta agar segera menghubungi pemadam kebakaran. Dan tanpa berfikir panjang lagi, saya langsung menelfon pihak pemadam kebakaran dan meminta tetangga membantu memadamkan apinya,” ujar Sri kepada Tenggaranews.com.
Menurut dia, angin kencang merupakan pemicu sehingga api yang bersumber dari pembakaran sampah tersebut merembet ke rumah kakaknya itu. Material rumah yang terbuat dari kayu mengakibatkan kobaran api dengan mudah melalap kediaman korban hingga rata tanah dalam sekejap.
“Anak saya bilang, sempat terjadi ledakan dua kali saat kobaran api melahap rumah kakak saya ini,” terangnya.
Laporan: Ikas Cunge