TenggaraNews.com, BUTON TENGAH – Kabar virus corona yang masuk ke Indonesia menciptakan rasa panik dan khawatir bagi sebagian masyarakat. Informasi itu menyebar luas di berbagai media sosial, bahkan menjadi trending topic.
Menyikapi informasi tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Buton Tengah (Buteng) turut andil dalam melakukan langkah antisipasi terhadap mewabanya informasi akan bahaya virus corona.
“Untuk di Buteng, kami telah mengerahkan sejumlah tim medis untuk melakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap penduduk yang datang dari luar daerah,” Kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Buteng, Kasman, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis 18 Maret 2018.
Lanjutnya, untuk antisipasi dan penanganan di Buteng, pihaknya fokus lima titik karena dianggapnya sebagai tempat transit utama bagi warga yang berasal dari luar daerah.
“Kelima titik yang ada yaitu Pelabuhan Wamengkoli, Terminal Lombe, Pelabuhan bongkar muat Liana Banggai, Mawasangka dan Pelabuhan Talaga Raya,” urainya.
Kasman juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak termakan dengan informasi yang tidak benar (Hoax) terkait virus Corona.
Ia juga menyarankan kepada warga yang belum memahami gejalah virus corona agar melakukan konsultasi dengan Puskemas terdekat. Selain itu, juga tetap menjaga kesehatan serta menjaga pola makan secara teratur sebagai anti bodi.
Sementara itu, Ketua KNPI Buteng, Firman Kasim mengapresiasi langkah pemerintah daerah dalam melakukan penanganan virus corona.
“Tadi pagi kami bersama pihak Dinkes turun langsung ke lapangan untuk memberikan selembaran dan masker secara gratis, semoga ini bisa memacu semangat warga dalam menjaga kesehatan, ketika berinteraksi dengan lingkungan luar,” ujar Firman.
Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Buteng ini berharap kepada warga, agar tidak larut dengan informasi-informasi yang tidak benar (Hoax).
“Saat ini telah banyak informasi yang beredar di media sosial dari luar sana menyangkut virus corona, tapi jangan terlalu berlebihan disikapi apalagi sumbernya tidak jelas (Kabar Hoax),” imbaunya.
Laporan: Hasan Barakati