TenggaraNews.com, KENDARI – Pernyataan Sekjen PSI, Raja Juli Antoni membuat geger sebagian masyarakat Indonesia. Hal itu dikarenakan dirinya dengan gamblang menyebut Presiden kedua Indonesia, Soeharto merupakan simbol korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Padahal, pernyataan serupa juga dilontarkan Wakil Sekjen PDIP, Ahmad Basarah dengan menyebut mertua Prabowo Subianto itu adalah gurunya korupsi. Merasa tidak terima pernyataan keduanya, Partai Berkarya Sultra pun angkat bicara.
“Siapa jago korupsi saat ini? Itu kepanikan mereka, kehabisan modal hingga tidak ada lagi yang laku dijual,” kata Ketua DPW Partai Berkarya Sultra, Abdul Hassan Mbou (AHM), Sabtu 1 Desember 2018 dini hari.
Lebih lanjut, Ketua MPW Pemuda Pancasila Sultra ini mengaku sangat mendukung penuh jalur yang ditempuh oleh DPP Berkarya, yang memiliki niatan untuk melaporkan Wakil Sekjen PDIP, Ahmad Basarah dan Sekjen PSI, Raja Juli Antoni ke pihak kepolisian atas tudingan tersebut.
“Keputusan yang diambil DPP, tentu didukung seluruh DPW Partai Berkarya se-Indonesia,” ujar dia.
AHM juga menegaskan, bahwa orang gila pun pasti mengetahuinya, siapa yang paling hebat korupsi. Dia pun menjelaskan, bahwa Prof. Mahfud MD pernah menuturkan di zaman Soeharto, keadaan lebih baik, rakyat Indonesia merasakan kedamaian karena segalanya serba murah, bensin pun hanya seharga Rp4000.
“Jadi, pernyataan mereka sesuatu yang jauh dari kebenaran. Itu fitnah keji, seperti yang diungkapkan Sekjen Partai Berkarya,” tandasnya. (SN/Rus)