TenggaraNews.com, KENDARI – Tahapan pemilihan gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus bergulir. Bakal Paslon yang akan bertarung sudah mulai nampak. Olehnya itu, para calon kandidat yang menguat mulai melakukan konsolidasi besar-besaran, guna memenangkan pertarungan dalam kontestasi politik tersebut.
Seperti yang dilakukan Bapaslon Asrun-Hugua, yang mengumpulkan ratusan anggota DPRD dari Partai Amanat Nasional (PAN), untuk turut serta dalam memenangkan kedua mantan kepala daerah tersebut di Pilgub Sultra. Bahkan, sebagai bentuk penegasan dari PAN, ratusan wakil rakyat menandatangani pakta integritas, untuk meyakinkan bahwa mereka akan benar-benar memberikan dukungan sepenuhnya kepada Asrun-Hugua.
Sementara Bapaslon Rusda Mahmud-Sjafei Kahar memilih untuk menggelar doa dan yasinan bersama anak-anak yatim, yang dipusatkan di posko pemenangan, kompleks Ruko Citra Land, Kamis 14 Desember 2017 malam.
Agenda ini diinisiasi oleh salah satu tim relawan pemenangan Rusda-Sjafei, yakni Risda Mahmud Ikrar Sjafei Kahar dengan akronim Raisa.
“Kami dari Raisa, sebagai sayap pemenangan Rusda-Sjafei akan menggelar doa dan yasinan bersama anak yatim, yang akan dilaksanakan malam ini ba’da Isya di posko pemenangan,” ujar Yusuf, Koordinator Raisa, kepada awak media, Kamis 14 Desember 2017.
Dia menambahkan, acara tersebut akan dihadiri ratusan relawan Raisa. Acara ini merupakan doa bersama untuk keselamatan umat, khususnya masyarakat Sultra agar mendapatkan pemimpin yang lebih baik.
Disinggung soal kegiatan tersebut berkaitan dengan langkah politik, Yusuf menjelaskan, bahwa agenda ini hanya silaturrahmi biasa dan juga ajang konsolidasi tim Raisa.
“Harapannya, semoga kita selalu menjadi umat beragama yang selalu mengingat kepada sang pencipta, untuk tidak sombong dan menzolimi sesama hambanya. Pilih seorang pemimpin bukan perkara mudah, tak sekedar masuk bilik suara, mencontreng lalu pulang,” jelasnya.
“Tak bisa hanya di lihat sepintas ya, atau membaca sekilas profilnya, lantas begitu saja pilih, melainkan harus benar-benar di pikirkan dengan hati yang lurus dan pemikiran yang jernih, butuh pendalaman visi dan misi dari para calon pemimpin kepala daerah di Sultra,” tambahnya.
Sayangnya, kata Yusuf, bagai mencari jarum di tumpukan jerami, hingga saat ini para calon kepala daerah disibukkan dengan pencitraan belaka, bahkan hanya mengejar popularitas dan elektabilitas. Tak cuma melanggar janji untuk tidak korupsi, para kepala daerah juga tak terpadu sosok yang bermoral, akibat maraknya perselingkuhan dan perzinahan.
“Gambaran pemimpin dambaan, tentu ingatan kita langsung melayang kepada Rosullullah Shallahu Alaihi Wassalam, beliau adalah pemimpin yang benar-benar mengurusi rakyatnya, bahkan menjelang ajalnya yang di kuatirkan adalah nasib ummatnya,” pungkasnya.
Laporan: Januar Setyawan
Editor: Ikas Cunge