TenggaraNews.com, KENDARI – Ketua Bapilu PDI Perjuangan Buton Utara Hajrul Khairullah.S.Sos, menyesali sikap Kerry Saiful Konggoasa (KSK) yang tidak mencerminkan sebagai seorang pejabat sekelas bupati.
Pernyataan tersebut dikemukakan menyusul statemen KSK politisi PAN ini yang tidak merekeng (tidak memperhitungkan) dalam bahasa salah satu etnis di Sultra Lukman Abunawas (LA) sebagai saingan menuju Pilgub 2024.
Hazrul dalam releasenya juga menyampaikan justru tak menghitung Kerry dlm Pilgub mendatang.
” Apa jadinya Sultra jika dipimpin figur seperti Kerry. Kayak sudah tidak adami yang lain kah. Saudara kandungnya saja tidak dukung dia,” ujarnya.
Bung Hazrul sapaan akrabnya yang juga sebagai penggerak Anak Lorong Community menilai, ungkapan Kerry dalam setiap momentum acara PAN, selalu memantik ketersinggungan kami sebagai kader PDI Perjuangan.
” Menyudutkan Pak Wagub Lukman Abunawas seperti merasa puas..
Padahal jika dilihat sejarahnya, peran besar Pak Lukman yang juga mengantarkan Kerry menjadi bupati di Konawe,” beber Hasrul.
Politisi PDI Perjuangan ini memaklumi bahwa mungkin dengan cara liar seperti itu, KSK berharap ada diskusi publik yang membicarakan tentang dirinya.Agar popularitasnya terdongkrak naik.
Kerry tahu Lukman Abunawas sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Sultra memiliki elektabilitas tinggi melebihi dirinya,
” Mungkin dengan cara itu Kerry berharap banyak bisa menaikan elektabilitasnya yang stagnan,” katanya.
Hasrul pun juga mengungkapkan bahwa hasil Rakerda dan Rakerwil PAN Provinsi Sultra merekomendasikan Abdurrahman Shaleh sebagai calon yang akan di dorong untuk kontestasi Pilgub 2024, bukan KSK.
Karena itu, ,Hazrul mengetuk nurani KSK jangan mengeluarkan statemen politik sesuka hati.
” Jangan sampai kualat, lupa kacang akan kulitnya. Lebih baik dukung saja Pak Lukman abunawas untuk jadi gubernur Sultra 2024,” ajak Hasrul.
Laporan : Rustam