TenggaraNews.com, JAKARTA – Paolo (54), seorang seniman hadir di Jakarta Islamic Centre (JIC). Pria tersebut melukis dengan ukuran jumbo di lobi Masjid Raya JIC, Selasa 7 Mei 2019.
“Sudah empat hari ini pak Paolo melukis dengan media ukuran 10 meter x 5 meter yang terletak di lobi masuk masjid. Untuk melukis, diperlukan alat bantu stager yang tinggi. Beliau datang memang ingin menyumbangkan lukisannya kepada JIC” jelas Ahmad Juhandi, Kepala Sekretriat JIC.
Dalam mengerjakan lukisannya, Paolo dibantu oleh istrinya yang selalu mendampingi dan seorang asisten. Lukisan ukuran jumbo tersebut diperkirakan selesai dalam kurun waktu sepuluh hari.
“Saya melukis seperti ini bukan pertama kali, tetapi saya sudah melukis di Masjid Istiqlal dan di gedung DPR/MPR, untuk mengingatkan para anggota dewan agar berbuat yang terbaik buat rakyat. Rencananya sih mau melukis di masjid milik negara Malaysia, tapi saya melukis di JIC dulu karena saya warga Jakarta Utara,” jelas muallaf yang mendapat hidayah karena mendengar adzan.
Paolo menjelaskan, filosofi lukisan yang dikerjakannya adalah mengingatkan kepada manusia, agar mengikuti perintah dan menjauhi larangan sang pencipta.
“Karena banyak manusia mendengar kata pocong dan kuntilanak pada ketakutan, tetapi tidak ada rasa takutnya mendengar kata Allah,” seniman alumni IKJ ini.
Lukisan ini, kata dia, menggambarkan bagaimana membolong atau menembus langit. Kalau sholat dengan khusuk sampai meneteskan air mata, maka air mata tersebut dapat memadamkan api neraka dan bisa menembus ke Sidrotul Muntaha.
“Lukisan ini saya wakafkan ke Jakarta Islamic Centre. Sebagai bentuk dakwah saya melalui seni lukis. Selama masih bagus dan tidak rusak. Semoga para penikmat seni bisa mengambil pelajaran dari filosofi lukisan ini” tutup Paolo.
Laporan: Miftahul Huda
Editor: Ikas