TenggaraNews.com, MUNA – Puluhan masa yang menamakan dirinya Milineal Militan Muna (M3) melakukan orasi di depan kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kedatangan mereka menemui Bupati Muna LM. Rusman Emba, untuk menagih janji agar menuntaskan persoalan air bersih, terkhusus di Kecamatan Watopute, Muna. Aksi berlangsung Kamis (25/7/2019).
Kordinator lapangan, Aldin mengatakan, problem yang terjadi di Kecamatan Watopute mengenai air bersih sebenarnya sudah mendapat respon dari Pemda melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU).
Tetapi proyek tersebut mangkrak, hingga sampai saat ini belum ada langkah tegas yang dilakukan oleh pihak yang terkait, khususnya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk menindak lanjuti dari mangkraknya proyek pengaliran air bersih dengan dana yang telah direncanakan.
“Tentu mangkraknya proyek tersebut menimbulkan pertanyaan besar, pasalnya dengan anggaran yang telah dikucurkan tidak sesuai realitas lapangan, sehingga sampai saat ini warga watopute masih membeli air,” ujarnya.
Dikatakannya, mangkraknya proyek 2017 tersebut menunjukkan tidak seriusnya Pemda Kabupaten Muna menyikapi persoalan pengadaan air bersih. Massa kemudian meminta kepada bupati Muna untuk mencopot Dirut PDAM, karena dinilai tidak tegas dalam menyikapi polemik tersebut.
“Tentu kami juga meminta kepada Dirut PDAM agar mundur dari jabatannya apabila tidak mengambil langkah tegas untuk menuntaskan proyek itu, ” pintanya.
Bila tuntutan massa M3 tidak diindahkan, mereka berjanji akan turun kembali dengan masa yang lebih besar lagi.
Menanggapi itu Bpati Muna LM. Rusman Emba mengatakan, apa yang menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat Watopute akan diselesaikan. Namun hal tersebut tidak seperti membalikan telapak tangan, semuanya butuh proses.
” Jelas pekerjaan itu butuh proses dan anggaran, kita juga telah mengambil langkah-langkah kongkrit namun belum diselesaikan secara paripurna. Memang sih, ada beberapa item seperti pompa dan penyaluran pipa ke rumah warga yang bermasalah namun itu sudah diambil tindakan, ” paparnya.
Rusman melanjutkan, air bersih memang menjadi kebutuhan yang sangat urgen di tengah masyarakat Kabupaten Muna. Sebagai pemimpin daerah yang baru menjabat dua tahun sepuluh bulan, sudah berusaha dengan serius untuk menuntaskan persoalan tersebut.
“Alhamdulillah tahun ini kita dapat bantuan, untuk Tampo pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) telah dianggarkan Rp 10 Milyar dan untuk Kontunaga kita sudah komunikasi dengan kepala balai sebesar Rp 25 Miyar. Semoga air tersebut bisa mengalir di Deesa Labaha sampai Kecamatan Watopute, lagi-lagi kita berusaha semaksimal mungkin. Jika ada uang kita akan sulap semua itu, namun karena keterbatasan anggaran sehingga sampai saat ini belum terealisasi, olehnya itu dimasa kepemimpinan saya semua masalah air bersih itu akan tuntas, ” tutup mantan Senator DPD RI itu.
Laporan : Phoyo
Editor : Rustam