TenggaraNews.com, KENDARI – Ketua DPD PDIP Sultra, Hugua mengaku partai yang dipimpinnya tersebut kerap diserang berbagai isu seperti PKI dan penista agama. Hal ini memberikan efek yang serius terhadap tingkat elektabilitas partai besutan Megawati Soekarno Putri ini.
Mantan Bupati Wakatobi itu menjelaskan, PDIP tak seperti yang selama ini dituduhkan, karena partai berlambang banteng tersebut merupakan Parpol penjaga Pancasila, karena ideologi tersebut merupakan amanah agama untuk menjaga kebhinekaan ini.
“Di PDIP itu 90 persen muslim. Hanya saja, di PDIP itu kami menerapkan bagimu agamamu, bagiku agamaku (Lakum dinukum waliadin). Dan ini merupakan manifestasi agama yang paling tinggi, tidak bisa kita mengatakan bahwa agamaku yang paling benar yang lain menumpang,” beber Hugua, kepada TenggaraNews.com, Rabu 13 Maret 2019.
Olehnya itu, jika masih ada pihak yang terus menyebarkan hoax bahwa PDIP penista agama, Hugua mengajak pihak-pihak tersebut untuk kembali melakukan kajian.
Disebutkannya, Afghanistan 100 persen muslim tapi hampir setiap hari terjadi perang. Begitu pula Syria, 1000 persen warganya juga muslim, tapi hampir setiap hari terjadi saling membunuh.
“Semua itu terjadi karena tidak ada perekat kebangsaan seperti yang dimiliki bangsa kita ini,” jelas Ketua PHRI Sultra ini.
Lebih lanjut, Caleg DPR RI Dapil Sultra ini menambahkan, isu lain yang kian masif juga dimainkan, bahwa PDIP dianggap PKI. Padahal, PDIP menjaga ideologi pancasila, menjaga muslim yang besar dan agama-agama samawi.
“Ini juga yang menjadi kebingungan kami di PDIP, kami menjaga kebhinekaan, kami menjaga Pancasila dan agama, tapi kok masih juga dikatakan PKI. Ini kan aneh,” tambah Sekretaris TKD Jokowi-Maaruf Sultra.
Untuk itu, Hugua mengajak masyarakat Sultra agar bijak dalam menyikapi setiap isu dan berita bohong yang diterima. Sebab, di tahun-tahun politik seperti saat ini, produk hoax meningkat dan kian masif disebarkan.
(Kas/red)