TenggaraNews.com, KENDARI – Direktur PT Masempo Dalle, Saharibi membantah tudingan yang dialamatkan terhadap perusahaan yang dipimpinya, terkait dugaan keterlibatan dalam aksi pembungkaman terhadap sejumlah aktivis mahasiswa di Kendari.
Bahkan, Saharibi mengaku terkejut dengan adanya pemberitaan di beberapa media, yang menyebut pihaknya disebut sebagai salah satu dalang dalam penganiayaan mahasiswa tersebut.
“Kami juga kaget, kok perusahaan kami disangkut pautkan dengan tindakan anarkis itu,” ujar Saharibi, Sabtu 4 Januari 2020
Dia juga menerangkan, sebagai warga negara yang menjunjung tinggi supremasi hukum, pihaknya enggan melakukan tindakan-tindakan yang melawan hukum termasuk aksi premanisme tersebut.
“Kita ini negara hukum, jika ada hal-hal yang sekiranya tidak sesuai hukum, kami akan menempatkan hukum sebagai panglima. Tidak main preman seperti yang dituduhkan,” jelas pria yang popular dengan sapaan Bang Riby.
Olehnya itu, Direktur PT. Masempo Dalle ini menyesalkan adanya aksi balasan yang dilakukan oleh segelintir orang terhadap kantornya.
“Justru yang seperti ini yang aksi premanisme. Menyelesaikan permasalahan dengan kekerasan,” tegasnya.
Dia menambahkan, terkait aksi penyerangan yang dilakukan di kantornya tersebut, kini pihaknya telah melaporkan ke pihak berwajib.
“Kami melaporkan kepada pihak berwajib, karena kami ingin agar tidak ada kambing hitam dalam kasus ini,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya telah diberitakan bahwa tindakan premanisme yakni pembacokan aktivis mahasiswa UHO, Muhammad Iksan beberapa hari lalu terkait dengan aksi demonstrasi di DPRD Provinsi Sultra.
Dalam aksi tersebut, Muhammad Iksan Cs menyebutkan, terdapat tindakan kejahatan pertambangan yang dilakukan oleh PT. Masempo Dalle, PT. Makmur Lestari Primatama (MLP) dan PT. Astimah Konstruksi (Askon). (rls)