TenggaraNews.com, KENDARI – Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Hugua mengatakan, pandemi Covid 19 yang melanda dunia belum sepenuhnya usai, dan di saat yang bersamaan pula terjadi konflik global yang turut mempengaruhi pergerakan pariwisata.
Hugua menyebutkan, bahwa ketegangan atau konflik global yang terjadi seperti Rusia dan Ukraina, serta Amerika Serikat dan Cina yang berpotensi menimbulkan ketegangan baru berdampak pada terganggunya rantai pasok pangan dan energi yang berakibat pada pelemahan ekonomi dan naiknya inflasi.
Menurut Hugua, banyak wisatawan asing asal Eropa dan belahan dunia lainnya yang enggan melakukan perjalanan wisata karena masaalah-masaalah ekonomi.
“Yah, ini tahun-tahun yang sulit. Tapi saya percaya kondisi ini tak akan berlangsung lama,” ujar mantan Bupati Wakatobi dua periode ini, saat memberikan materi pada Ngopi Bareng 2 yang digelar GIPI Sultra di salah satu hotel di Kota Kendari, Senin 22 Agustus 2022.
Lebih lanjut, Ketua PHRI Sultra ini juga menjelaskan, Ngopi Bareng adalah salah satu cara untuk bersama-sama menyatukan persepsi untuk move on dari serangan pandemi, sehingga bisa bersama-sama menyusun road map pengembangan pariwisata di Sultra.
“Jadi kita bicara bagaimana pemasaran dan keluar dari status quo. Bagaimana kita bisa move on,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.
Selanjutnya, dari sisi kebijakan, juga dibahas dukungan kredit dari perbankan dan kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, dalam kerangka membuat cetak road map baru tentang pengembangan pariwisata.
Dalam Ngopi Bareng juga ramai disoroti pemungutan pajak oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, khususnya retribusi parkir yang ditarik secara paksa oleh pemerintah.
Atas dasar Perda, Pemkot Kendari membebankan pelaku usaha seperti perhotelan untuk membayar retribusi parkir, meski pihak pemilik usaha tak menarik biaya parkir terhadap konsumennya.
Hugua menyarankan kepada Pemkot Kendari agar memberikan kebijakan kepada pemilik usaha seperti relaksasi perpajakan di tengah kondisi perekonomian yang lesuh.
“Pemerintah boleh juga menarik retribusi parkir, dengan catatan pihak pemerintah menyiapkan fasilitasnya seperti karcis dan portal, lalu disiapkan juga SDM nya untuk menarik retribusi parkir di tempat usaha. Itu baru adil kalau mau menarik pajak parkir,” saran Hugua secara tegas.
Ngopi Bareng 2 dengan tema ‘Pemulihan Industri Pariwisata Pasca Pandemi Covid 19, digelar di salah satu hotel di Kota Kendari, Senin 22 Agustus 2022.
Ngopi Bareng tersebut menghadirkan Ketua GIPI Sultra, Hugua sebagai keynote speaker dan sejumlah narasumber diantaranya Kadis Pariwisata Provinsi Sultra, Beli Hari Tombili , Direktur Bank Sultra Abdul Latif, Dosen UHO Kendari Muhamad Aswab Zanynu dan Sekertaris Bapenda Kota Kendari.
Melalui Ngopi Bareng 2 tersebut, pengusaha bersama penggiat, akademisi dan praktisi pariwisata se-Sultra mendiskusikan persoalan dan formulasi yang harus dilakukan untuk kembali menggelorakan sektor pariwisata, dalam rangka pemulihan dan membangkitkan perekonomian bumi anoa.
Laporan : Munir