TenggaraNews.com, KENDARI – Wakil Ketua DPRD Provinsi Sultra, Nursalam Lada, mewacanakan pentingnya Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki bandar udara bertaraf internasional. Tujuannya untuk mempercepat laju pertumbuhan pembangunan di 15 kabupaten dan 2 kota di Sultra.
“Pemerintah Provinsi Sultra sudah harus mendesain rencana membangun bandar udara internasional. Sultra perlu membuka akses ke berbagai negara di dunia, sehingga bandara kita bukan menjadi tujuan tapi menjadi bandara transit masa depan, ” kata politisi PDIP ini, Rabu (26/6/2019).
Letak geografis Kota Kendari sangat sentral dalam jalur penerbangan nasional dan internasional. Dilihat dari sisi letak, Kota Kendari berada di tengah-tengah Kawasan Timur Indonesia (KTI).
“Bandara kita nantinya menjadi bandara transit maskapai penerbangan yang mau ke Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat. Kemudian ke Sulawesi Utara, Gorontalo dan seterusnya. Jadi secara nasional, khususnya Kawasan Timur, Sultra punya peran penting, ” jelasnya.
Demikian halnya jalur penerbangan internasional. Bisa membuka akses ke Negara Singapura, Philifina, Thailand, China, Hongkong, Jepang, Papua Nugini, Timor Leste dan Australia.
Akses internasional dibuka selebar-lebarnya, dengan tujuan untuk mempromosikan potensi wilayah Sultra, terutama sektor pariwisata dan pertanian dalam arti luas.
“Bila turis domestik dan mancanegara banyak masuk ke Sultra, pendapatan daerah akan bertambah. Dan ini bisa menambah enegi untuk mempercepat perkembangan pembangunan, ” ujarnya bersemangat.
Kemudian bila Sultra sudah memiliki bandar udara bertaraf internasional, maka bandar udara Haluoleo yang sekarang dipakai untuk kepentingan umum, menjadi fokus untuk pertahanan negara.
“Bandara Haluoleo tetap digunakan untuk kepentingan pertahanan negara. Ya karena memang bandara kita sekarang merupakan asset TNI AU untuk kepentingan negara dan harus dirawat dengan baik, ” jelasnya.
Mengenai lokasi yang paling tepat dibangun bandara bertaraf internasional, menurut Nursalam, tentu perlu dikaji lebih jauh dan dibicarakan oleh semua pihak, terutama pemerintah daerah.
“Tapi kalau boleh berpendapat, wilayah Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan, bisa dijadikan lokasi bandara. Karena dapat menyentuh seluruh wilayah kepulauan dan daratan dengan cepat, ” saran Nursalam.
Laporan : Rustam