Tenggara News
  • Daerah
  • Politika
  • Nasional
  • Kombis
  • OPINI
  • TNC Inspiration
  • ADVETORIAL
  • Redaksi
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Peraturan Dewan Pers
    • Redaksi
    • Tentang Kami
No Result
View All Result
Tenggara News
  • Daerah
  • Politika
  • Nasional
  • Kombis
  • OPINI
  • TNC Inspiration
  • ADVETORIAL
  • Redaksi
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Peraturan Dewan Pers
    • Redaksi
    • Tentang Kami
No Result
View All Result
Tenggara News
No Result
View All Result
Home Perempuan dan Anak

Melalui Diskusi Kampung, RPS Dorong KK Memahami Dampak Perkawinan Anak dan Intoleransi

Redaksi by Redaksi
February 15, 2020
in Perempuan dan Anak
0
Smiley face

TenggaraNews.com, KENDARI – Praktik perkawinan anak di Indonesia sudah memasuki etape yang sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan rilisan data dari United Nations Children &Fund (Unicef) per 2017, Indonesia menduduki peringkat ke tujuh angka perkawinan anak terbesar di dunia, dan menempati posisi ke dua di negara ASEAN berdasarkan data Council of Foreign Relation.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016 juga menyebutkan bahwa 17 persen anak Indonesia sudah menikah, dan pada 2017 sebaran angka perkawinan anak di atas 25 persen telah berada di 23 provinsi dari 34 provinsi di Indonesia.

Hal ini semakin diperkuat pula dengan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada sewindu terakhir (2011-2018), yang menunjukkan terdapat 101 anak korban pernikahan di bawah umur, di mana 79 di antaranya adalah perempuan.

Sama seperti isu perkawinan anak, yang syarat pelanggaran HAM terutama kepada perempuan, isu intoleransi juga menguat di Indonesia tiga tahun terakhir, terutama pada perhelatan Pemilihan umum (Pemilu), baik di nasional untuk memilih Presiden maupun di daerah untuk memilih kepala daerah tingkat I maupun tingkat II.

Pengurus Rumpun Perempuan Sultra (RPS) Helny Setyawan mengungkapakan, khusus di Sulawesi Tenggara (Sultra),
perkawinan anak di wilayah ini tergolong tinggi. Hal itu disebabkan oleh faktor ekonomi dan pendidikan.

You Might Also Like

Kasus Diabetes dan Gagal Ginjal Anak Meningkat 70 Persen

Sentra Meohai Kendari Bantu Proses Pengobatan Idral Remaja Sakit Kulit dari Maluku Tengah

2022, Angka Perkawinan Anak di Sultra Lebih Tinggi Dibandingkan Angka Nasional

Bupati Bombana Minta Pantau Percepatan Penurunan Stunting

Olehnya itu, kata dia, untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam mencegah intoleransi dan perkawinan anak khususnya di Kota Kendari, maka Yayasan RPS bekerjasama dengan Yayasan BaKTI Makassar, dengan dukungan program MAMPU menyelengarakan diskusi kampung dengan tema “Pencegahan Intoleransi dan Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Anak”.

“Diskusi kampung ini kami gelar mulai 6 – 17 Februari 2020. Dilaksanakan di 15 kelurahan binaan RPS,” ungkap Helny, Sabtu 15 Februari 2020.

Smiley face

Lebih lanjut, pria kelahiran Konawe ini menjelaskan, diskusi kampung tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Kelompok Konstituen (KK) tentang intoleransi dan cara pencegahanya. Kemudian, meningkatkan pemahaman KK tentang pencegahan perkawinan anak, dan neningkatkan pengetahuan anggota KK tentang batas usia perkawinan anak.

Helny menambahkan, sikap intoleran secara dengan masif dengan didukung oleh jaringan media elektronik dan media sosial.

“Intoleransi adalah tindakan negatif yang dilatari oleh simplifikasi palsu atau prasangka yang berlebihan,” tambahnya.

Helny juga menegaskan, perkawinan anak melanggar HAM. Perkawinan anak telah menjadi persoalan krusial di masyarakat Indonesia. Sebab, menyebabkan angka kematian ibu melahirkan meningkat secara signifikan.

Demikian pula perkawinan anak berkorelasi positif dengan meningkatnya angka kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, perdagangan manusia, jumlah anak terlantar, meningkatnya angka perceraian dan pengangguran.

“Singkatnya, perkawinan anak dapat menghambat pemenuhan hak-hak anak, terutama hak atas kesehatan, hak atas pendidikan dan hak mendapatkan pekerjaan yang layak,” tegasnya.

Sebelumnya, BKKBN Sultra menyebutkan, faktor ekonomi lemah dan rendahnya pendidikan bagi kalangan perempuan menjadi penyebab utama tingginya angka perkawinan usia muda, berkisar antara usia 15-16 tahun.

Perkawinan di usia dini bagi perempuan banyak terjadi di wilayah pedesaan, lantaran tidak memiliki pekerjaan dan putus sekolah.

Parahnya, perkawinan usia dini di Sultra sudah terjadi sejak 20 tahun lalu. Indikasinya dengan memalsukan usia saat nikah, agar tidak melanggar UU.

Laporan: Ikas

Post Views: 191
Tags: #diskusi kampung#RPS#rumpun perempuan sultraintoleransiperkawinan anak
Previous Post

11 Perusahaan Leluasa Garap Blok Mandiodo, GMH Sebut Pemprov Bagai Macan Ompong

Next Post

Tanpa Sebab, Kios Milik Wa Abe Diobrak Abrik Kelompok Preman

Redaksi

Redaksi

Related News

Kasus Diabetes dan Gagal Ginjal Anak Meningkat 70 Persen

Kasus Diabetes dan Gagal Ginjal Anak Meningkat 70 Persen

by Redaksi
July 29, 2024
0

TenggaraNews.com, JAKARTA - Viral di platform media sosial, bahwa mulai banyak anak yang menjadi pasien cuci darah rutin di rumah...

Sentra Meohai Kendari Bantu Proses Pengobatan Idral Remaja Sakit Kulit dari Maluku Tengah

Sentra Meohai Kendari Bantu Proses Pengobatan Idral Remaja Sakit Kulit dari Maluku Tengah

by Redaksi
March 23, 2024
0

TenggaraNews.com, JAKARTA - Sudah 17 tahun Idral Harits Sabban (17) pasrah dengan kondisinya yang mengalami sakit kulit. Idral tinggal di...

2022, Angka Perkawinan Anak di Sultra Lebih Tinggi Dibandingkan Angka Nasional

2022, Angka Perkawinan Anak di Sultra Lebih Tinggi Dibandingkan Angka Nasional

by Redaksi
March 15, 2024
0

TenggaraNews.com, KENDARI - Berdasarkan data perkawinan anak di Sultra pada tahun 2022 mencapai 12,26 persen. Berada di atas rata-rata nasional...

Bupati Bombana Minta Pantau Percepatan Penurunan Stunting

Bupati Bombana Minta Pantau Percepatan Penurunan Stunting

by Redaksi
July 15, 2023
0

TengggaraNews.com,BOMBANA- Penjabat Bupati Bombana Ir H Burhanuddin MSi meminta kepada jajarannya untuk tidak kendor dalam menjalankan program penurunan stunting yang...

Next Post
Tanpa Sebab, Kios Milik Wa Abe Diobrak Abrik Kelompok Preman

Tanpa Sebab, Kios Milik Wa Abe Diobrak Abrik Kelompok Preman

Ali Mazi Serukan Semangat Persatuan Membangun Daerah, Konflik Hanya Akibatkan Kehancuran

Ali Mazi Serukan Semangat Persatuan Membangun Daerah, Konflik Hanya Akibatkan Kehancuran

Trending News

Korban Meninggal Bertambah, Mahasiswa Teknik Hembuskan Nafas Terakhir Usai Operasi

Korban Meninggal Bertambah, Mahasiswa Teknik Hembuskan Nafas Terakhir Usai Operasi

September 27, 2019
Ayah Randi: Kasihan Anaku, Saya Pikir Dia yang Akan Mandikan Jenazaku

Ayah Randi: Kasihan Anaku, Saya Pikir Dia yang Akan Mandikan Jenazaku

September 27, 2019
Tiba-tiba Dicerai Istri, Suami Milyarder di Wakatobi Jadi Melarat

Tiba-tiba Dicerai Istri, Suami Milyarder di Wakatobi Jadi Melarat

September 17, 2019

About

The best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc.

Categories

  • ADVETORIAL
  • crime & Justice
  • Daerah
  • Education
  • Ibukota
  • Kombis
  • Komunitas
  • Kongres PAN
  • Nasional
  • News
  • Operation
  • OPINI
  • Opinion
  • Perempuan dan Anak
  • Politic
  • Politika
  • Ramadhan Story
  • TNC Edukasi
  • TNC Health
  • TNC Inspiration
  • TNC Sportainment
  • TNC TV
  • Uncategorized
  • Veteran

Tags

#Ali Mazi #Asrun #Basarnas #Bombana #Demo #DPR RI #Gerindra #Golkar #Hugua #Jakarta #Jakarta Barat #Kendari #Kolaka #Konawe #Konkep #Konsel #konut #Korupsi #KPU #Kriminal #Muna #Narkoba #Opini #Pariwisata #PDIP #Pemkot #Pilcaleg #Pilgub #Pilgub Sultra #Politik #Polres #polres muna #Rusda Mahmud #Sjafei Kahar #Sultra #Tambang #Teguh Setyabudi #tenggaranews #Tenggaranews.com #TNI #VDNI #Wakatobi Dr Bahri Pemda Mubar Virus Corona

Recent Posts

  • Korban yang Dinyatakan Hilang di Laut Wanci Kesimpulan Tidak Ditemukan, Keluarga Pasrah
  • Korwil LP-KPK Wakatobi Koordinasi Pengrusakan Lingkungan Akibat Penambangan Ilegal ke Mentri ESDM
  • Purchase Now
  • Features
  • Demos
  • Support

© 2022 Tenggara News – Portal Media Online Sulawesi Tenggara

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Politika
  • Nasional
  • Kombis
  • OPINI
  • TNC Inspiration
  • ADVETORIAL
  • Redaksi
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Peraturan Dewan Pers
    • Redaksi
    • Tentang Kami

© 2022 Tenggara News – Portal Media Online Sulawesi Tenggara