TenggaraNews.com, KENDARI – Nama Wali Kota Bau – Bau,La Ode Ahmad Monianse dan Sekda Baubau, Roni Muhtar dicatut para pelaku penipuan.
Modus yang digunakan tergolong baru, yaitu menyasar pengurus pembangunan masjid yang justru berada di luar wilayah Kota Baubau.
Kasus terbaru nyaris mengorbankan pengurus Masjid Nurullah yang berlokasi di kawasan pemukiman di Jalan Tunggala, Kelurahan Wua – Wua ,Kecamatan Wua – Wua,Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Ketua Pengurus Masjid Narullah, Ervin menerima pesan melalui whatsapp dari seseorang mengaku sebagai Walikota Baubau, lengkap dengan foto profil Ahmad Monianse.
“Dalam pesannya, dia menyatakan akan ada sumbangan peruntukkan bagi masjid yang bersangkutan, dan meminta segera menghubungi Sekda Bau – bau, Roni Muhtar untuk memperoleh bantuan tersebut, sambil melampirkan nomor kontak Sekda dimaksud,” kata Ervin saat di konfirmasi media TenggaraNews.com pada Senin, 9 Januari 2023.
Tanpa kecurigaan apapun, Ervin langsung menghubungi nomor kontak dan tersambung dengan seorang pria yang membenarkan dirinya adalah Sekda Bau – bau.
“Sekda itu kemudian meminta nomor rekening masjid dan menjanjikan segera melakukan transfer dana. Tak lama berselang, notifikasi transfer digital dikirimkan sang sekda dan nilainya tertera Rp27 juta,” bebernya.
Setelah itu, Ervin yang menerima bukti transfer berinisiatif untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada Walikota Baubau dan berusaha menghubunginya kembali.
“Transfernya 27 juta? Waduh sepertinya Pak Sekda kurang paham, setahu saya bantuan untuk masjid itu hanya 20 juta, 7 juta-nya untuk yayasan lain,” kata Ervin membacakan pesan whatsapp wali kota gadungan.
Mendengar ucapan dari Ervin, penipu yang mengatasnamakan Sekda Bau – bau langsung meminta kelebihan dana yang baru saja ditransferkan ke rekening Masjid Narullah.
“Waduh maaf pak, ada sedikit kesalahan. Benar bahwa hanya 20 juta yang bisa kami berikan, sisanya yang Rp 7 juta mohon di transfer kembali segera untuk diserahkan ke yayasan,” jelas sang Sekda gadungan.
Mendengar ucapan tersebut , Ervin langsung menjelaskan bahwa dirinya tidak dapat memenuhi permintaan itu, karena rekening masjid Nurullah tidak memiliki ATM dan harus bertransaksi di teller keesokan harinya.
“Jika tidak bisa dikirim Rp7 juta, sebaiknya dikirim setengahnya saja atau Rp3,5 juta untuk menjaga kepercayaan kepada pihak Yayasan,” kata Ervin menirukan pesan Sekda gadungan tersebut.
Lebih lanjut,Ervin berupaya mencari informasi tentang nomor kontak sebenarnya dari Walikota Baubau dan Sekda Bau – bau.
“Dari seorang teman, saya akhirnya bisa mengkonfirmasi Walikota Baubau yang asli. Beliau menyampaikan terima kasih sudah dihubungi dan menyatakan kisah bantuan masjid itu adalah tidak benar alias penipu,” pungkasnya.
Laporan : Munir