TenggaraNews.com, MUNA BARAT – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat (Mubar), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah fokus melakukan pembangunan di sektor Pariwisata, khususnya pada destinasi alam.
Hal tersebut merupakan bagian dari upaya Pemkab untuk menggerakan perekonomian daerah, guna meningkatkan kualitas di pariwisata dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi selain infrastruktur dan industri.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Mubar, Abdul Nasir Kola mengatakan, khusus destinasi wisata alam ada 6 titik yang menjadi perhatian pihaknya. Adapun enam titik yang dimaksud yaitu Pulau Masaringan, Pulau Indo, Pantai Pajala, Tracking Manggrove Waoukuni, Permandian Kaaghi dan Permandian Matakidi.
Khusus untuk di Pantai Pajala, kata dia, akan dibuat pagar sepanjang 315 meter, yang dananya bersumber dari DAK dan DAU. Masing- masing paket menelan anggaran Rp 200 hingga Rp 400 juta di masing-masing titik yang berbeda.
“Saat ini kita fokus di Pulau Indo, disana akan dibuat pula neon box, rehab bak air, payung dan kursi pantai, pembuatan lapangan voli pantai serta pusat kuliner, pengadaan hamok dan yang terpenting alat diving sebanyak 10 unit akan diadakan disana. Kemudian, pada hari ini akan ada pihak kami yang akan mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas usaha masyarakat destinasi pariwisata (Homestay),” ucapnya, Rabu 18 Juli 2018.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, di tahun 2019 mendatang, pihaknya akan menjadikan Pulau Indo sebagai Diving Center. Menurut dia, hal ini akan menjadi nilai jual destinasi wisata tersebut, sehingga menjadi tujuan wisata yang dinanti-nantikan semua pengunjung.
Ditambahkannya, pemerintah juga akan bermitra dengan agen-agen wisata Wakatobi, diantaranya swisscontact dan wallace travel. Dan dipastikan, mereka akan berkunjung ke Mubar minggu ini untuk melakukan survey dan mengconnetkan
“Jadi pengunjung mempunyai rute destinasi ke Wakatobi, Buton dan ke Muna Barat bahkan bisa langsung ke Muna,” tambahnya.
Pihaknya berharap, pengembangan destinasi wisata di Mubar akan menjadikan daerah tersebut dikenal luas, baik tingkat nasional maupun internasional.
“Dan kami berharap masyarakat bisa ikut membantu program kami, karena ini selain untuk pendapatan daerah juga bisa menjadi peluang lapangan kerja bagi masyarakat setempat,” tutupnya.
Laporan: Phoyo
Editor: Ikas Cunge