TenggaraNews.com, BOMBANA — Penjabat (Pj) Bupati Bombana Ir H Burhanuddin kunjungan kerja (kunker) ke tiga kecamatan dalam sehari.
Ketiga kecamatan itu adalah Kecamtan Tontonunu, Poleang Tengah, dan Poleang Selatan.
Selain didampingi Ketua TP PKK Bombana Hj Fatmawati Kasim Marewa S.Sos, kunker di tiga kecamatan itu juga ikut serta Tim Penilai dari TP PKK dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana.
Sedang desa yang dikunjungi adalah Desa Puuwonua di Kecamatan Tontonunu, Desa Mulaeno di Kecamatan Poleang Tengah, , dan Desa Laea di Kecamatan Poleang Selatan.
Dalam kunker itu, Burhanuddin memberikan penekanan pada program penurunan angka prevelensi stunting. Penekanan itu penting dilakukan sebab negara tengah memprogramkan Generasi Emas 2045.
Tahun 2045 Indonesia genap berusia 100 tahun. Pada tahun itu, Indonesia dikelola oleh generasi emas. Pada 10 sampai 15 tahun ke depan Indonesia juga mendapat bonus demografi, yaitu penduduk Indonesia adalah usia muda.
Untuk mencapai generasi emas itu, sejak awal anak-anak saat ini harus sehat, pintar dan cerdas. Salah satu yang dilakukan pemerintah adalah menurunkan angka stunting.
Burhanuddin yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Bombana Hj Fatmawati Kasim Marewa S.Sos menekankan pada program penurunan stunting untuk melahirkan generasi emas Indonesia.
“Untuk mencapai hal tersebut tentu banyak hal yang harus dikerjakan dengan konsisten, berkomitmen dan berkolaborasi yang salah satunya dengan kegiatan-kegiatan PKK,” kata Burhanuddin.
Berkolaborasi dengan kegiatan-kegiatan PKK salah satu agenda strategis pemerintah untuk melahirkan generasi emas tahun 2045 mendatang.
Menurutnya untuk mendapatkan genarasi yang sehat dan baik, tentu dimulai dari lahirnya, bibit dan bebet sebuah keluarga. Maka yang pertama harus disiapkan adalah orang tua yang sehat. Hal ini untuk memastikan generasi yang akan lahir adalah anak yang sehat.
“Bagaimana kita mengharapkan anak yang sehat kalau orang tua tidak sehat. Maka hari ini saya merasakan bahwa kegiatan Tim Penggerak PKK ini sangat penting untuk menjadi acuan kita,” kata Burhanuddin.
Dikatakan, Kabupaten Bombana termasuk kategori penduduk yang masih tergolong tinggi untuk kasus anak terdampak stunting, saat inibberada di level 35 persen.
Sementara standar nasional adalah 24 persen dan target pemerintah pusat akhir tahun 2024 maksimal berada di level 14 persen.
“Untuk mencapai target dari 35 persen menuju 14 persen merupakan tantangan berat. Tapi jika semua elemen pemerintah dan keterlibatan masyarakat untuk konsisten dan komitmen untuk menurunkan stunting, Insya Allah target penurunan angka stunting hingga 14 persen pasti tercapai,” yakinnya.
Karenanya, mantan Plt Bupati Konawe Kepulauan itu mengimbau agar kader-kader PKK, baik tingkat Kecamatan, Kelurahan dan Desa untuk bisa melakukan kerja-kerja cerdas dalam menangani Stunting.
“Saya berharap agar semua kader-kader yang ada di kecamatan, kelurahan dan desa untuk bersama-sama menangani stunting dan penurunan angka kemiskinan di wilayah masing-masing yang masih menjadi problematika Pemerintah Indonesia,” pungkasnya.
Kunjungan kerja PJ Bupati Bombana ini adalah dalam rangka Penilaian Lomba Posyandu, Kesehatan Lingkungan (Kesling) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Laporan : Rustam