TenggaraNews.com, KENDARI – Media Research & Consulting Indonesia (MRCI) merilis hasil survei terkait dengan popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas para Calon Bupati (Cabup) Wakatobi, Kamis 6 Februari 2020 di Grand Claro Hotel Kendari.
Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan mulai 21-28 Januari 2020, terdapat empat figur yang memiliki tingkat popularitas, elektabilitas dan akseptabilitas tertinggi, yakni Arhawi, Haliana, Ilmiati Daud dan Febri Hidayat.
Direktur MRCI, Dr. Imawan mengungkapkan, bahwa pihaknya melakukan survei dengan melibatkan 400 responden, yang merupakan reperesentatif masyarakat dari delapan kecamatan di Wakatobi.
Selain itu, kata dia, untuk metode penentuan jumlah sampelnya menggunakan rumus morgan/kretjie. Sedangkan penentuan respondennya menggunakan kishgrid.
“Secara umum, margin oferrornya itu 4,25 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen dari 400 responden,” katanya.
Berdasarkan hasil survei tersebut, popularitas Arhawi selaku incumbent masih mengungguli para calon penantangnya, dengan tingkat persentase 71,75 persen. Kemudian diposisi kedua ada Haliana 55, 25 persen, Ilmiati daud 52,00 persen dan Febri Hidayat pada posisi keempat yakni 50,75 persen.
Sedangkan empat nama lainnya yakni Mudatsir Usaman, Abd. Rasyid Syawal, Ratna Lada dan Safia Wualo peraihan persentasenya berada di bawah.
Kendati popularitas Arhawi belum terkalahkan, namun dari sisi akseptabilitas atau tngkat penerimaan masyarakat, Ketua DPD II Partai Golkar Wakatobi itu justru berada di posisi keempat.
Tingkat penerimaan Febri Hidayat berada di posisi teratas yakni 69,95 persen , disusul Ilmiati Daud 66,35 persen, Haliana 66,06 persen dan Arhawi 59,23 persen.
“Jadi, ini bagi orang- orang yang tahu yang mencalon ditanyakan kembali apakah dia tahu dan suka. Akseptabilitas agak berbeda dengan popularitas tadi, Febri Hidayat lumayan tinggi, justru pak Arhawi ada diposisi keempat,” bebernya di hadapan awak media.
Lebih lanjut, Dr. Imawan menambahkan, pihaknya juga mengajukan pertanyaan jika Pilkada dilaksanakan dalam waktu dekat, siapa yang akan dipilih diantara delapan nama.
Dari 400 responden, Arhawi masih cukup tinggi yakni 14,75 persen, Ilmiati Daud 12 persen, Haliana 11,5 persen dan Febri Hidayat 10,75 persen.
“Wajar jika angkanya masih ada di bawah 50 persen di enam sampai tujuh bulan menjelang pemilihan, karena angka segitu memang masih standar karena tingkat yang memilih dan belum menentukan pilihan, yang merahasiakan pilihan dan belum menjawab itu masih cenderung tinggi karena masih jauh pemilihan,” tambahnya.
“Yang unik dari angka -angka yang kami temukan ini, coba ditabulasi silang gender khusunya demografi yang berkaitan dengan umur, karena Kecenderungan pemilihan sekarang kita hampir sebagian besar daerah itu ada kecenderungan itu pemilih yang mudah – mudah, jadi kami coba berdasarkan liat dari kategori umur,” bebernya.
Untuk pemilih milenial, Dr. Imawan menyebutkan, pihak mengkategorikan pemilih pemula dan milenial. Febri Hidayat unggul untuk di pemilih umur 20 -29 tahun itu.
Sedangkan Haliana unggul untuk pemilih di umur 30-39 tahun. Dan Arhawi memang total di umur 40-49 tahun yang lumayan banyak pemilihnya. Sementara pemilih di umur 50 tahun ini cenderung ke Ilmiati Daud.
“Ada kecenderungan pemilih pemula lebih ke Febri Hidayat, mungkin pemilih ini cenderung memantau proses kampanye yang dilakukan dengan cara kekinian, seperti melalui media sosial (Medsos),” pungkasnya.
Laporan: Ikas