TenggaraNews.com, KENDARI – Kondisi Pasar Sentral Wuawua (Pasar Baru) yang sepi pembeli, kerap dikeluhkan pedagang. Hal tersebut pula yang mendasari puluhan pedagang berinisiatif mendirikan lapak-lapak baru di pinggir jalan (depan pasar).
Wakil Ketua Forum Pedagang Pasar Sentral Wuawua, Bahri mengungkapkan, inisiatif para pedagang ini merupakan cara mereka until bertahan hidup.
“Mereka ini hanya bertahan hidup, karena kalau bertahan berjualan di dalam itu kondisinya sepi. Mereka itu banyak yang mengambil pinjaman di bank untuk beli lost, kalau bertahan di dalam mereka tidak punya pemasukan untuk membayar hutang di bank,” ungkap Bahri, Rabu malam 9 Januari 2018.
Kondisi pasar yang sepi, lanjutnya, membuat para pedagang kian merugi, karena banyak barang-barang dagangan terutama jenis bahan pangan yang akhirnya kedaluarsa karena tak kunjung laku.
Menurut Bahri, sepinya pembeli di pasar tersebut, besar dugaan dikarenakan masih beroperasinya sejumlah pasar ilegal, seperti Pasar Panjang yang hingga saat ini masih aktif.
“Penyebabnya karena Pemerintah Kota tidak pernah tegas dengan adanya pasar-pasar ilegal seperti Pasar Panjang. Dari dulu penertibannya tidak tuntas,” tegasnya.
Pada dasarnya, Bahri bersama para pedagang lain siap membongkar lapak-lapak yang didirikan di pinggir jalan itu, jika pemerintah kota telah menutup semua pasar-pasar bayangan itu.
“Kalau semua yang di Pasar Panjang sudah ditertibkan, tidak ada lagi pasar bayangan yang ilegal, kami yakin Pasar Sentral Wuawua akan ramai. Kalau sudah ramai kembali, tanpa disuruh pun, kami akan bongkar lapak-lapak yang di luar ini. Kami tunggu ketegasan pemerintah,” pungkasnya.(Ikas)