TenggaraNews.com, KENDARI – Jelang akhir masa kampanye, Jaringan Suara Indonesia (JSI) merilis hasil survei terhadap pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sulawesi Tenggara tahun 2018.
Wakil Direktur JSI, Poppon Lingga Geni mengaku telah melakukan pengumpulan data mulai tanggal 7-9 Juni 2018, dengan teknik multistage random sampling, yang melibatkan 800 responden awal dengan wawancara tatap muka menggunakan kuisioner.
“Margin of error sebesar lebih kurang 3,5% dengan selang kepercayaan 95%,” katanya, Jumat 22 Juni 2018.
Dari hasil survei, lanjutnya, tingkat dukungan masyarakat terhadap tiga Paslon pada bulan Juni menunjukkan Paslon nomor urut 1, Alimazi-Lukman Abunawas unggul dari dua pasangan lainnya.
“Paslon Alimazi-Lukman Abunawas mengantongi suara 47,6%, Asrun dan Hugua meraih suara 17,1%, kemudian Rusda Mahmud dan Sjafei Kahar meraih 16,1%,” ujarnya.
Sementara, kata dia, masih terdapat 13,3% responden yang menyatakan tidak tahu atau belum memutuskan pilihan.
“Sedangkan 5,9% lainnya tidak menjawab atau rahasia,” jelas Poppon.
Ia juga menambahkan, dibandingkan rilis JSI bulan April lalu, pasangan Alimazi-Lukman Abunawas dari perolehan 48,9% menjadi 47,6%.
“Ini selisih 1% relatif stabil masih dalam batas normal,” ujarnya.
Sedangkan untuk Asrun-Hugua, lanjut dia, mengalami peningkatan dukungan dari sebelumnya 14,3% menjadi 17,1% pada rilis bulan Juni ini.
“Peningkatan signifikan Paslon ini terjadi di Kota Kendari dan Wakatobi,” katanya.
Sementara pasangan Rusda Mahmud- Sjafei Kahar, lanjut dia, dari sebelumnya 21,6% turun menjadi 16,1%. Paslon ini mengalami penurunan di wilayah secara umum, dikarenakan kasus OTT yang melibatkan Bupati Buton Selatan, Agus Feisal Hidayat.
Laporan: Yusran