TenggaraNews.com, KONUT – Ratusan masyarakat Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berunjuk rasa di kantor PT Antam Tbk UBPN Konut pada Kamis, 9 Februari 2023.
Aparat kepolisian kewalahan menghadapi massa yang diperkirakan jumlahnya mencapai ratusan orang. Informasi yang diperoleh masyarakat yang berunjuk rasa di kantor Antam berasal dari beberapa desa, diantaranya Desa Mandiodo, Tapuemea, Tapunggaya, Lasolo dan Molawe.
Massa menuntut agar PT Antam memberdayakan para pengusaha lokal.
Koordinator aksi, Iqbal mendesak PT Antam Tbk merealisasikan komitmennya untuk melibatkan pengusaha lokal dalam kegiatan pertambangan di seluruh wilayah IUP PT Antam.
Tak hanya itu, lanjut Iqbal, Dirut PT. Antam harus segera mencopot General Manager PT. Antam Tbk UBPN Konut, karena dinilai telah gagal membawa PT. Antam Tbk sebagaimana yang diharapkan masyarakat Konawe Utara.
“Kehadiran PT Antam Tbk hanya menjadi malapetaka bagi masyarakat dan pengusaha lokal di Konut, karena tidak mengindahkan amanat UU Minerba untuk bersinergi dengan pengusaha lokal,” ungkap Iqbal dalam orasinya.
Karena itu, PT Antam harus bertanggung jawab atas hilangnya pekerjaan ribuan pekerja lokal.
“Apabila tuntutan masyarakat tidak dipenuhi dalam waktu 1 x 24 jam, maka massa akan menduduki Kantor PT Antam Tbk UBPN Konut sampai tuntutan dipenuhi,” katanya.
Laporan : Rustam