TenggaraNews.com, KENDARI – Dengan tekad melakukan perubahan nyata, La Aboy memutuskan turun gunung dalam perebutan kursi DPR Provinsi Sultra, dengan memilih Partai Perindo sebagai kendaraan politiknya.
Tak tanggung-tanggung, program realistis berbasis kerakyatan telah disiapkan dalam berbagai bidang, dan akan dibuktikan jika masyarakat Kepulauan Buton mempercayainya duduk di DPRD Provinsi bukan sebatas janji.
Putra Asli Kepulauan Buton ini menyatakan, niatan dirinya maju pada Pilcaleg bukan karena gila jabatan atau gila gaji yang tinggi, tetapi kecintaan dirinya terhadap daerahnya.
“Apapun saya lakukan demi perubahan yang nyata, dan menjadi tantangan untuk merubah keadaan masyarakat saat ini,” kata pria yang akrab disapa Boy kepada awak media, Senin 23 Juli 2018.
Menurutbl dia, untuk merubah Kepulauan Buton itu tidak cukup hanya dengan kata-kata, namun harus memiliki konsep dengan kajian yang realistis. Konsep yang sederhana dinilai sesuai dengan keadaan masyarakat Kepulauan Buton saat ini. Ia pun merasakan keluh kesah masyarakat petani ketika dirinya berada ditengah-tengah mereka.
“Banyak program yang saya akan laksanakan baik bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Saya tidak berjanji, tetapi saya akan memberikan bukti. Saya ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga dan kerabat saya di Kepulauan Buton ini,” ujar Boy
Selain itu, dirinya juga melihat banyak program pemerintah provinsi tetapi hanya jadi janji yang belum terealisasi. Panggilan hati membuat Boy rela bertarung dikanca legislatif tahun 2019 mendatang, untuk membantu masyarakat khususnya di kawasan Kepulauan Buton.
Ia mengamati dari hasil perjalanan selama ini di beberapa kecamatan, masih banyak fasilitas pendidikan tidak layak di sekolah. Hal itu harus dibenahi dengan didukung program “pintar” yang akan memperhatikan anak kurang mampu berprestasi dengan bantuan sepenuh hati.
“Saya akan bantu sepenuh hati, bukan janji-janji dan saya tidak akan pernah memberikan janji palsu kepada orang tua, adik-adik dan kerabat saya di Kepulauan Buton, karna saya adalah bagian dari masyarakat kepulauan Buton,” pungkasnya.
Laporan: Ikas Cunge