TenggaraNews.com, MUNA – Perayaan hari jadi guru nasional dan HUT PGRI ke 72 mungkin menjadi salah satu peristiwa yang istimewa bagi Sri Muliati. Bagaimana tidak, tepat peringatan detik-detik upacara HUT PGRI pada 27 November 2017, di Alun-alun Kota Raha menjadi hari terakhir pengabdiannya di dunia pendidikan sebagai PNS. Masa kerjanya jatuh tempo.
Melihat guru sekolah dasar ini diatas panggung, Bupati Muna LM. Rusman Emba langsung menghadiahkan sebuah bingkisan. Mendapatkan persembahan ini, Sri Muliati tak kuasa menahan haru. Tak terasa titik air mata jatuh dibelahan pipi. Rekan-rekan guru yang menyaksikan pun merasakan harunya situasi pemberian bingkisan. Beberapa diantaranya turut meneteskan ait mata. Bagi Sri, bingkisan tersebut merupakan hadiah istimewa.
Sri tak menyangka kalau bingkisan itu jatuh dipelukannya. Mendapat perayaan pensiun yang bertepatan dengan acara puncak HUT PGRI, girangnya tak karuan. Apalagi, bingkisan dari orang nomor satu di Muna tersebut, maka hal itu merupakan moment berarti dan tak terlupakan.
Walau kuota paket mengajar habis, Sri muliati masih bisa mempersembahkan satu karya sederhana dihari guru nasional ini. Disalah satu sudut panggung berdirilah wanita berkacamata, memandu rekan-rekannya menyanyikan lagu persembahan untuk upacara.
Sri Muliati bertindak sebagai dirigen. Karakternya dalam memandu lagu masih begitu kuat. Lakunya memimpin paduan suara nyaris tak beda dengan dirigen profesional. Tegas, luas dan penuh semangat.
Peringatan puncak hari guru nasional dan HUT PGRI ke 72 ditandai dengan upacara pengibaran bendera merah putih. Kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah. Bupati Muna menyebutkan, bahwa guru merupakan salah satu komponen terbaik dibangsa ini. Guru menciptakan banyak hal. Salah satu yang dilakukan yakni mendukung perubahan besar bangsa indonesia atau revolusi mental.
“Saya kira memang bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan. Guru khususnya PGRI ini dibentuk 40 hari kemerdekaan Republik Indonesia. Artinya, bahwa kebijakan-kebijakan bangsa ini diprioritaskan adalah pendidikan,” kata Bupati Muna saat memberi sambutan acara Ramah Tamah dipanggung alun-alun Kota Raha, Minggu 26 November 2017 lalu.
Bupati Muna juga menjawab permintaan PGRI Muna perihal rumah guru. Jika tak berkendala 2018 akan diinisiasi keberadaannya. Lokasi tinggal dipilih, apakah berdampingan dengan kantor daerah atau ditempat baru, yakni di Motewe yang digadang-gadang menjadi kawasan Water Front City.
Laporan: Muhamaf Syukur
Editor: Ikas Cunge