TenggaraNews.com, KENDARI – Guna mengantisipasi kerawanan Pemilukada, Polda Sultra menginisiasi program Rumah Baruga dengan menggandeng pihak terkait, untuk menjaga keamanan, situasi dan kondisi sampai tahap akhir proses kontestasi politik ini digelar.
Kapolda Sultra, Brigjen Pol. Andap Budhi Revianto, SIK menyebutkan, dari perspektif kepolisian pihaknya mengidentifikasi 11 potensi konflik. Mulai dari profesionalitas penyelenggara Pemilu, konflik internal Parpol, majunya calon incumbent, profesionalitas panitia pengawas, dan kondisi geografis.
Selanjutnya kata dia, potensi konflik dari masing-masing pasangan calon, termasuk sejarah konflik di daerah. Disamping memang karakteristik masyarakat, gangguan Kamtibmas, kemudian profesionalitas aparat pengamanan, dan isu SARA terhadap Paslon.
“Kami mencoba bagaimana menyikapi semua itu. Makanya kami bersama-sama jadikan rumah Baruga sebagai tempat berkumpul membicarakan hal-hal dengan baik untuk diselesaikan,” ujarnya.
Menurutnya, Rumah Baruga berlandaskan pada NKRI, dengan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan yang didasari Pancasila dan UUD 1945.
“Kita melihat kebhinekaan ini sebagai suatu kekuatan bukan perbedaan yang selalu dipertentangkan, jadi sebelum terjadi kerusakan yang mendalam, mari semua pihak sama-sama kita hadir selesaikan potensi konflik yang ada di daerah kita ini,” jelasnya.
Laporan: Muhamad Isran