TenggaraNews.com, CIANJUR – Irwan (21), salah satu kader Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Kabupaten Cianjur menjadi sasaran amukan oknum anggota polisi, pada aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh di Pendopo Cianjur, Kamis 15 Agustus 2019.
Perlakuan kasar yang mengakibatkan luka memar pada bagian wajah dan perut itu dialami Irwan pasca tiga anggota polisi terbakar.
Kepada jurnalis TenggaraNews.com, Irwan bercerita, bahwa saat kejadian, dirinya berada tepat di dekat lingkaran mahasiswa yang membakar ban. Namun, poisisnya membelakangi lingkaran.
“Kan posisi saya lagi menghadap ke gerbang pendopo, sedangkan yang bakar ban itu di jalan. Jadi agak di belakang,” ujarnya.
Irwan melanjutkan penjelasannya, para mahasiswa yang unjuk rasa itu melingkar di tengah jalan. Kemudian, di tengahnya ada ban yang dibakar.
“Anak-anak (pengunjuk rasa) nyanyi seperti biasa, polisi masuk ke lingkaran untuk memadamkan api. Terus ada yang melempar bensin, kena ke polisi. Di situ langsung pecah, semua massa pisah,” katanya .
Irwan yang sedang berada di dekat pendopo bingung melihat suasana yang kacau, ketika massa aksi berlarian setelah tiga anggota polisi terbakar. Tiba-tiba ada polisi yang menariknya dan menganiaya.
“Pas gitu bingung, langsung ditarik sama polisi, langsung dihajar. Gak keitung berapa kali, yang kena itu perut kanan, mata, mulut, jidat kanan dan kiri,” ucapnya.
Di tengah amukan yang dialaminya, anggota polisi lainnya mengaman Irwan, sehingga Ia bisa langsung berobat.
“Sekarang lagi mau berobat, untungnya ada polisi yang ngambil saya, mengamankan saya. Ya salah tangkap,” Irwan menjelaskan sembari mengakhiri pembicaraannya bersama jurnalis TenggaraNews.com.
Hingga berita ini dipublish, belum ada keterangan dari pihak kepolisian setempat, terkait penganiayaan yang dialami Irwan.
Laporan: Fauzaki Aulia
Editor: Ikas