TenggaraNews.com, MUNA – Jenasah Muhammad Yusuf Kardawi (19), tiba di rumah orang tuanya sekira pukul 13:00 Wita, di kelurahan Laimpi, Kecamatan Kabawo, Kabupaten Muna. Kadatangan almarhum dijemput dengan isap tangis keluarga yang telah menunggu kepulangannya.
Yusuf Kardawi menghembuskan nafas terakhir di RS Bahteramas, setelah mendapat perawatan intensif. Nyawa Yusuf tidak terselamatkan, diduga terkena pukulan oknum aparat kepolisian saat demonstrasi, Kamis (26/9/2019) di gedung DPRD Provinsi Sultra.
Ramlan Heiho ayah almarhum Yusuf mengatakan, soal sedih semua orang tua pasti merasakan kesedihan yang sangat mendalam jika anaknya meninggal apalagi dengan cara seperti ini. “Tapi mau bagaimana lagi, semuanya adalah takdir dari yang maha kuasa,” ungkapnya.
Untuk proses selanjutnya, Ramlan menyerahkan kepada yang berwajib, biarkan proses hukum berjalan sebagaimana mestinya. “Soal menuntut itu bukanlah hal yang prioritas, karena jenazah harus secepatnya dikebumikan bahkan untuk proses otopsi pun tak sempat dilakukan,” ungkapnya.
Sementara itu, Sahrul Ramadhan, yang juga merupakan keluarga dari jenazah mengungkapkan kekesalan terhadap pihak yang telah melakukan tindakan kekejaman terhadap Yusuf. “Dia orangnya baik tapi kenapa mereka sampai sebringas itu membunuh sepupuku, ” ungkapnya.
Sedihnya lagi, sekitar jam 21:17 Wita masuk ruang ICU dan menjalani proses operasi, sementara itu ayah dari korban dalam perjalanan dari Raha menuju Kendari melalui kapal malam sesampainya di RS Bahteramas sekitar pukul 04:00 subuh sesaat kemudian anaknya telah menghembuskan nafas terakhir.
” Saya berharap proses hukum itu berjalan dengan baik, seperti diungkapkan ayahnya tak banyak menuntut tapi saya tetap menginginkan proses hukum memang berjalan sebagaimana mestinya, ” tutup Sahrul.
Laporan : Joni
Editor : Rustam