TenggaraNews.com, WAKATOBI – Kebijakan pembangunan belum mampu menjangkau keseluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Wakatobi. Hal itu nampak dari meningkatnya persentase ketimpangan kemiskinan dari tahun-ketahun di daerah yang dikenal dengan keindahan bawah lautnya itu.
Berdasarkan data dari Gini Ratio BPS Kabupaten Wakatobi, ketimpangan kemiskinan naik drastis pada tahun 2016 lalu.
Grafik Gini Ratio menunjukan ketimpangan kemiskinan di Kabupaten Wakatobi pada tahun 2014 sebesar 0,34 persen, dan naik menjadi 0,38 persen pada tahun 2015 lalu. Sedangkan di tahun 2016 meningkat pesat menjadi 0,43 persen, yang artinya distribusi pendapatan Wakatobi berada pada tingkat ketimpangan sedang.
Kepala BPS Towedy Marthinus Layico menerangkan, data Gini Ratio Kabupaten Wakatobi tersebut menunjukan tingginya ketimpangan atau kemiskinan relatif. Artinya, kebijakan pembangunan belum mampu menjangkau keseluruh lapisan masyarakat.
Towedy Marthinus Layico mengakui, bahwa beberapa pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan signifikan pada beberapa sektor di tahun 2016 ke 2017.
“Pada sektor Pertanian dari 10,32 persen tahun 2016 menjadi 9,36 persen di tahun 2017. Sektor konstruksi juga sangat menurun dari sekitar 6 persen menjadi 2 persen. Kemudian, sektor lain juga yang menurun itu dari jasa keuangan dan asuransi yaitu dari 12 persen menjadi 5 persen, lalu di jasa pendidikan dan kesehatan itu juga sangat menurun, yang memang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di tahun kemarin,” papar Towedy Marthinus Layico, Rabu, 24 Juli 2019.
Sementara itu, untuk di tahun 2018 lalu, BPS Kabupaten Wakatobi belum mempunyai angka Gini Ratio.
“Sekali lagi mohon maaf, untuk tahun 2018, kami belum mempunyai angka gini ratio Kabupaten Wakatobi,” pungkasnya.
Laporan : Syaiful
Editor: Ikas