TenggaraNews.com, MUNA – Kapal Layar Motor (KLM) Pasundan menabrak karang di tengah laut antara Pelabuhan Nusantara dan menara yang ada di tengah lautan. Kapal tersebut di qnakhodai oleh La Malumi yang membawa penumpang kurang lebih 30 orang, usai menghadiri pesta pernikahan di Desa Koholifano.
Kapolsek KP3 Raha, IPDA Hidanur Wagiono mengatakan, KLM Pasundan menabrak karang sekitar pukul 17.00 Wita. Kecelakaan laut tersebut diketahuinya melalui Kabid Pengembangan dan keselamatan, LM. Nasrun yang juga ikut dalam rombongan pesta.
“Saat itu saya sudah berada di rumah dan dihubungi oleh beliau (LM. Nasrun, red), bahwa kapal yang ditumpanginya mengalami kendala akibat menabrak batu karang, dan penumpang di atas kapal yang terdiri dari anak kecil dan orang dewasa menjadi panik,“ katanya, Kamis 29 Agustus 2019.
Dia juga menambahkan, usai mendapatkan laporan dirinya langsung menghubungi beberapa anggotanya, terdiri dari Kanit Provos Aipda Zainul, Kanit Reskrim KP3 Aipda Laode Sabaruddin dan Kanit Bimas Bripka Karman Eka, untuk mengecek kebenarannya dan melihat bagaimana kondisi di lapangan.
“Saat saya sampai ke Pelabuhan Raha, ternyata tidak ada satu armada yang bisa mengevakuasi KLM Pasundan, akibat air laut saat itu sedang surut, sehingga saya menyuruh beberapa anggota lain untuk mencari bodi batang di Desa Lagasa,” ujarnya.
Alhasil, proses evakuasi dapat dilakukan dengan menggunakan perahu bodi batang yang diikuti oleh beberapa anggota kepolisian dan warga Lagasa. Berselang beberapa saat, delapan orang tim BNPB Kabupaten Muna ikut menurunkan satu buah perahu karet dalam proses penyelamatan seluruh penumpang KLM. Pasundan.
“Alhamdulillah, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa dan seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat sampai pukul 19.15 Wita,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, bahwa pihaknya akan memanggil pemilik kapal, Laode Riana bersama nakhoda La Malumi untuk dimintai keterangannya.
“Besok kami akan panggil keduanya untuk dimintai keterangannya lebih lanjut,” jelasnya.
Saat ini, nakhoda KLM Pasundan masih berada di tengah lautan bersama dua ABK, dan belum bisa melanjutkan perjalanannya untuk sampai di dermaga nusantara karena faktor air laut yang masih surut.
Laporan: Phoyo
Editor: Ikas