TenggaraNews.com, KENDARI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) gelar kegiatan bincang jasa keuangan (Bijak) yang dilaksanakan di Gedung Learning Center OJK Sultra pada Jum’at, 25 November 2022.
Dengan menyusun tema bijak berutang dan waspada penipuan berkedok investasi, Kepala OJK Sultra Arjaya Dwi Raya menyampaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 10,65 persen.
“Tumbuh positif baik di industri perbankan, pasar modal maupun Industri Keuangan Non Bank (IKNB) seperti aset tumbuh menjadi 7,51 persen, menjadi sebesar Rp 42,02 Triliun, Dana Pihak Ketiga Rp29,30 Triliun, kredit yang diberikan tumbuh sebesar 8,76 persen (yoy) menjadi sebesar Rp34,19 Triliun,” ujarnya.
Arjaya membeberkan mengenai kredit Perbankan di Sulawesi Tenggara (Sultra) didominasi oleh penyaluran kredit kepada sektor lemilikan peralatan rumah tangga, lainnya termasuk pinjaman multiguna yaitu sebesar 40,26 persen.
“Sektor Perdagangan besar dan eceran sebesar 19,50 persen dan sektor untuk pemilikan rumah tinggal sebesar 10,60 persen dari sisi pertumbuhan year on year, sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan bertumbuh paling signifikan yaitu 32,75 persen,” jelasnya.
” Kemudian disusul untuk pemilikan rumah tinggal sebesar 15,41 persen. Lalu sektor perdagangan besar dan eceran, sektor pertambangan dan penggalian serta sektor pemilikan peralatan rumah tangga lainnya masing-masing sebesar 8,99 persen, 6,46 persen dan 3,12,” tambahnya.
Ditempat yang sama Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sulawesi Tenggara, Maulana Yusup, imenambahkan pada periode November 2022 Non Performing Fund (NPF) perusahaan pembiayaan pada posisi Agustus 2022 sebesar 1,69 persen
“Non Performing Fund Bukan Agustus koni membaik sebesar 0,38 persen dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang mencapai 2,07 persen,” tambahnya.
Dirinya juga memaparkan data kredit perbankan Sultra hingga pertumbuhan pinjaman multiguna di setiap sektor
“Mengenai kredit Perbankan di Sulawesi Tenggara didominasi oleh penyaluran kredit kepada sektor pemilikan peralatan rumah tangga lainnya termasuk pinjaman multiguna yaitu sebesar 40,26 persen, kemudian sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 19,50 persen, dan sektor untuk pemilikan rumah tinggal sebesar 10,60 persen dari sisi pertumbuhan year on year, sektor pertanian, perburuan dan kehutanan bertumbuh paling signifikan yaitu 32,75 persen, ” pungkasnya.
Laporan : Munir