TNC, KENDARI – Dengan mengusung konsep Sultra Cepat, Bakal Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, Rusda Mahmud-Sjafei Kahar bakal memaksimalkan pengelolaan seluruh potensi PAD, salah satunya adalah sektor kehutanan.
Mantan Bupati Kolaka Utara ini menjelaskan, pengelolaan sektor kehutanan dapat dilakukan dengan memaksikalkan hasil hutan, lalu menghadirkan industri. Adapun yang terlibat yaitu petani, industri, dan Pemda atau PT. Sultra Cepat.
Dalam upaya ini, petani akan diberi bibit gratis bahkan diberikan biaya tanam Rp 10 ribu per pohon. Diumur satu tahun, petani diberi lagi Rp 25.000 per pohon, biaya perawatan selama empat tahun Rp 40.000 per pohon, kemudian pada masa panen, petani lagi-lagi terima Rp 300.000 per pohon.
“Silahkan hitung sendiri, jika petani dalam satu pohonnya mendapat Rp 375.000×5000 pohon atau 6 hektar lahan. Bukankah hasilnya dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat?,” bebernya, beberapa hari lalu.
Lebih lanjut, Rusda menerangkan, sejalan dengan program pemberdayaan masyarakat tersebut, maka PAD pun akan ikut bertambah seiring dengan kesejahteraan rakyat. Hitung-hitungannya adalah, satu pohon bisa menghasilkan 1 kubik kayu yang akan dikrim ke pabrik, maka nilainya Rp 15 juta. Dimana oprasionalnya Rp 5 juta, berarti sisanya Rp 10 juta yang kemudian dibagi Pemda sebanyak 30 persen dan industri 70 persen.
“PAD akan bertambah Rp 3 triliun. Dengan asumsi, 1 juta kubik x Rp 10 juta, maka dari itu Rp 3 triliun akan masuk ke PAD Pemprov Sultra,” terang Ketua Projo Sultra itu.
Rusda menambahkan, Sultra masuk dalam kategori zona 3 daerah yang lambat dalam hal pembangunan. Olehnya itu, dibutuhkan strategi dan konsep pembangunan yang tepat untuk keluar dari kategori tersebut, dan visi Sultra Cepat merupakan solusi yang tepat.
Masih kata dia, kandidat lain sudah sering mengatakan akan mensejahterakan masyarakat, tapi inti dari kesejahteraan susah untuk di ukur.
“Kalau saya dirahmati, Insya Allah saya berikan hitung-hitungannya agar bisa diukur kesejahteraan, dengan meningkatnya PAD bagi pemerintah dan daya beli masyarakat,” pungkas Ketua PPM Sultra.
Laporan: Ichas Cunge