TenggaraNews.com, WAKATOBI – Terdapat sejumlah desa di Kabupaten Wakatobi mengalami krisis air bersih, namun justru Bupati Wakatobi malah mendapat penghargaan Penilaian Air Minum Penyehatan Lingkungan (AMPL) beberapa waktu lalu dari Pemerintah Provinsi Sultra.
Desa di Kabupaten Wakatobi yang mengalami krisis air bersih diantaranya desa Tindoi, Waginopo, dan Pada raya yang berada di kecamatan Wangi-wangi.
Krisis air bersih itu disebabkan mesin pompa air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mengalami kerusakan.
Warga Waginopo kecamatan Wangi-wangi Anjum mengatakan, air yang bersumber dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Wakatobi, sudah sekitar dua bulan tidak mengalir di desanya.
” Bisanya Pemda Wakatobi terima penghargaan sementara masih terdapat sejumlah desa yang krisis air bersih. Di desa kami ini saja sudah sekitar dua bulan tidak mengalir air, ” kata Anjum pada Selasa, 21 Maret 2023.
Masyarakat dan pemerintah desa setempat telah mengadukan persoalan tersebut ke pihak Pemda Wakatobi maupun PDAM, namun katanya, disampaikan untuk bersabar sebab, masih dalam proses pembelian mesin.
” Kita mau masak, makan, mandi, cuci pakaian dan sebagainya harus ada air, jadi pemerintah jangan hanya diam saja, ” imbuhnya.
Untuk memperoleh air bersih, masyarakat di desa tersebut tinggal mengandalkan air hujan, dan membeli dari para mengusaha air dengan harga yang jauh lebih tinggi yaitu Rp 70 ribu pertangki seribu liter dan dua ribu lima ratus percerigen dua puluh liter.
Ia mengatakan, dengan penghargaan AMPL yang diterima Bupati Wakatobi dari pemerintah Provinsi, Pemda Wakatobi segera berbenah diri untuk mengatasi persoalan Air bersih.
Sementara itu, Plt Direktur PDAM Tirta Wakatobi Saorudin saat dikonfirmasi belum bisa berkomentar banyak, karena masih dalam perjalanan dari kota Baubau menuju Wakatobi.
” Kami sementara upayakan. Saya masih di Baubau dalam perjalanan balik ini, ” singkatnya.
Laporan : Syaiful
Editor : Rustam