TenggaraNews.com, KOLAKA – Seorang kakek asal Kolaka ditemukan meninggal di kebun miliknya, Senin 9 September 2019 sekira pukul 07.00 Wita. Identitas pria paruh baya tersebut diketahui bernama Daeng Syahrir (60).
Paur Subbag Humas Polres Kolaka, Bripka Riswandi mengatakan, penemuan mayat tersebut menggegerkan warga setempat, dan diperkirakan sudah dua hari meninggal. Aparat kepolisian tidak menemukan tanda tanda kekerasan di jenazah almarhum.
“Pihak keluarga Alalmahrum menolak untuk visum,” ujarnya.
“Dia tinggal sendiri di rumah kebun miliknya, dan almarhum memiliki riwayat penyakit asam urat serta hipertensi,” kata Riswandi
Lebih lanjut, dia menjelaskan kronologi penemuan mayat tersebut, awalnya saksi Saharia lewat di samping rumah almarhum sembari berteriak memanggil nama Daeng Syahrir, namun tidak ada sahutan. Kemudian, saksi tetap melanjutkan perjalanannya menuju kebunnya.
“Ya saat itu saksi Saharia penasaran kenapa Daeng Syahrir tidak menyahut, dan biasanya kalau dipanggil dia menyahut, sehingga saksi turun kembali ke rumah almarhum Syahrir dan mencoba memanggil kembali. Hasilnya sama, tidak ada jawaban, sehingga saksi membuka pintu yang dalam keadaan terkunci, lalu Sahria masuk melalui jendela samping dan melihat almarhum terbaring di atas kasur dalam kelambu,” ucapnya.
Saat itu, lanjut Riswandi, saksi melihat Daeng Syahrir telah meninggal dunia, sehingga langsung memanggil tetangga almarhum bernama Mawar, untuk menyampaikan kepada warga lain terkait kematian kakek tersebut.
“Kabar penemuan mayat di kebun juga diaampaikan kepada Bhabinkamtibmas Mangolo, Bripka Rusli,” jelasnya.
Tim Inafis Polres Kolaka langsung melakukan identifikasi mayat yang ditemukan di Wowota, Kelurahan Manggolo.
“Jenazah almarhum Syahrir di bawah oleh pihak keluarga untuk dibawah dikampungnya di Bulukumba, Sulawesi Selatan untuk di kebumikan,” pungkasnya.
Laporan: Deriyanto.T