TenggaraNews.com, KONUT – Puluhan anak siswa Sekolah Dasar (SD) di Desa Puwonoa, Kecamatan Andowia , Kabupaten Konawe Utara (Konut) menutup akses jalan yang dilalui truk pengangkut dari aktivitas tambang.
Penutupan akses jalan yang dilalui truk pengangkut dari tambang itu karena terjadi kerusakan jalan perkampungan.
Dalam aksi penutupan jalan itu, para siswa SD itu masih berbaju seragam. Mereka menutup jalan menggunakan bangku sekolah.
Salah satu masyarakat setempat yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, aksi yang dilakukan anak SD itu, karena merasa terganggu aktivitas pertambangan saat proses belajar.
“Ia mereka merasa terganggu dan debu karena aktivitas pertambangan dan kebetulan tepat di depan jalan tempat sekolah mereka,” jelasnya saat dikonfirmasi kepada media ini, pada Rabu, 1 Juni 2022.
Saat ditanya perusahaan apa yang sedang melakukan penambanhan, ia tidak mengetahui perusahaan apa yang sedang beraktivitas di desa tersebut.
Selain jalan, kata dia, warga juga mengeluhkan air bersih karena diduga akibat pertambangan itu.
“Akibat pertambangan ini mata air kami berlumpur, yang diduga akibat pertambangan itu,” bebernya
Ia juga menambahkan, pihak perusahaan yang melakukan pertambangan tidak adanya respon untuk melakukan perbaikan atas dampak yang mereka lakukan seperti rusaknya jalanan umum.
Ia berharap, kepada pemerintah segera melakukan tindakan kepada perusahaan yang menambang.
Laporan : Erik Lerihardika