TenggaraNews.com, KENDARI – Jelang hari H (puncak) pelaksanaan Pilgub Sultra yang akan digelar 27 Juni mendatang, Paslon nomorel urut dua, Asrun-Hugua diterpa kampanye hitam (Black Campaign) soal isu diskualifikasi pasca adanya turbelensi beberapa bulan lalu.
Cawagub Sultra nomor urut 2, Hugua mengaku menerima laporan dari tim dan relawan disejumlah daerah, bahwa isu diskualifikasi dijadikan senjata bagi pihak lain untuk menggoyangkan soliditas tim Paslon nomor urut 2.
Untuk itu, mantan Bupati Wakatobi dua periode ini meminta kepada seluruh masyarakat Sultra, agar tidak percaya black campaign tersebut yang dihembuskan dibeberapa daerah.
“Tim relawan Asrun dan Hugua mendapatkan laporan, adanya oknum tak bertanggungjawab berkampanye bahwa paslon nomor urut 2 sudah tereliminasi. Sudah dicoret, pasca adanya turbulensi beberapa bulan lalu. Jangan percaya isu tersebut, Paslon Asrun dan Hugua tetap maju dan kami yakin menang,” tegas Hugua, Rabu 6 Juni 2018.
Hugua juga menjelaskan, Paslon Asrun dan Hugua diakui secara hukum dan ditetapkan secara sah oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara, melalui Surat Keputusan Nomor 14/PL.03.3-Kpt/74/Prov/II/2018 tanggal 12 Februari 2018.
Kemudian, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara telah melakukan rapat pleno terbuka pengundian nomor urut pasangan calon, dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, pada tanggal 13 Februari 2018.
“Paslon Asrun dan Hugua ditetapkan oleh KPU. Nomor urut dua. Jadi, sah secara hukum. Jangan percaya kalau ada yang mengatakan kami tereliminasi. Itu hoax. Jangan rusak kehidupan berdemokrasi, dengan menyebarkan berita-berita hoax,” jelas Hugua.
Menurut dia, isu diskualifikasi yang merebak di masyarakat merupakan bentuk ketakutan dari pihak lain, karena melihat peta kekuatan Asrun-Hugua masih solid dan terus bertambah.
“Saya meyakini sepenuhnya, Asrun-Hugua pemenangnya. Alasannya, karena hanya kami lah yang memiliki basis tim terbanyak yang menyebar di seluruh daerah di Sultra,” bebernya.
Paslon nomor urut 2, Asrun dan Hugua yang dikenal dengan akronim BERKAH ( Bersama Kita Asrun dan Hugua), maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Sultra diusung Partai Hanura, Partai Gerindra, PKS, PDIP dan PAN. Total jumlah kursi dewan yang mendukung sebanyak Total 26dari 45 kursi di DPRD Provinsi Sultra.
Laporan: Ikas Cunge