TenggaraNews.com, KENDARI – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki banyak hasil industry asli daerah yang dijual dipasaran. Hanya saja, komoditi-komoditi tersebut secara marketing kurang dipublikasikan dan kurang diketahui oleh masyarakat. Bahkan, Sultra juga memiliki ragam hasil bumi dan laut yang potensial dari sektor perkebunan, kehutanan, dan perikanan dan lain sebagainya. Hasil-hasil alam tersebut lebih sering dijual dalam bentuk bahan mentah, tanpa melalui proses pengelolaan sehingga nilai jualnya rendah.
Olehnya itu, dibutuhkan pengembangan industri UKM dan ekonomi kreatif, yang mengemas semua aset dan unsur ekonomi yang saling mempengaruhi ke dalam sebuah sistem yang saling mendukung.
Atas dasar tersebut, pasangan calon (Paslon) nomor urut tiga, Rusda Mahmud-Sjafei Kahar (RM-SK) merumuskan solusi akan masalah tersebut, yang dituangkan dalam visi misinya dengan konsep 7 hak dasar masyarakat yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, salah satunya adalah “Hak Sejahtera”. Dimana, titik fokusnya pada pengembangan Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) di Sultra.
Rusda Mahmud mengungkapkan, diperlukan strategi pengembangan pasar tradisional melalui inovasi organisasi dan SDM. Meliputi inovasi visual (arsitektur dan penataan), inovasi marketing (pemasaran & pencitraan), inovasi institusional keanggotaan, permodalan, jaringan distribusi, networking). Pasalnya, keberadaan pasar tradisional adalah bukti nyata geliat perekonomian masyarakat. Pasar tradisional menjadi salah satu jantung perekonomian masyarakat.
“Banyak masyarakat yang masih membutuhkan pasar tradisional dalam mencari pendapatan dan juga kebutuhan dalam transaksi jual beli, akan tetapi kenyamanan masyarakat dalam melakukan proses jual beli juga sangat penting. Oleh karena itu, reviltalisasi infrastruktur pasar sangat diperlukan, penting untuk diperhatikan revitalisasi pasar dengan melakukan pembakaran untuk merelokasi pedagang dan juga memberikan beban sewa yang berat bukanlah solusi untuk menempati kios di gedung pasar pasca revitalisasi, justru membuat pasar tradisional menjadi ditinggalkan,” ungkap Rusda, Rabu 6 Juni 2018.
Bahkan, dalam mengembangkan perekonomian UMKM, lanjut mantan Bupati Kolaka Utara (Kolut) dua periode itu, pihaknya akan mengemas semua aset dan unsur ekonomi yang saling mempengaruhi ke dalam sebuah sistem yang saling mendukung. Semua aspek industri mulai dari proses pra-produksi hingga pasca-produksi. Mencakup layanan pendampingan Inkubator calon UKM, Finansial (pendanaan inovatif, manajemen fiskal & manajemen resiko) Produksi, jalur distribusi dan bahan baku, hingga strategi pemasaran.
“Selain itu untuk menguatkan ekonomi daerah, maka kita perlu kelahiran perusahaan-perusahaan daerah (BUMD) perlu didorong oleh pemerintah, karena Kehadiran BUMD juga akan difokuskan pada pemberian jaminan terhadap stabilitas harga komoditi pertanian/perikanan, memangkas jalur distribusi, menfasilitasi kemudahan akses modal serta mengembangkan konsep permodalan inovatif,” jelasnya.
Laporan: Ikas Cunge