TenggaraNews.com, JAKARTA – Momentum bulan Ramadhan dimanfaatkan Jakarta Islamic Centre (JIC) untuk mempromosikan gerakan lima bungkus nasi (Gemakusi), untuk buka bersama di Masjid JIC setiap Maghrib,
“Setiap hari jamaah yang berbuka puasa di masjid JIC lumayan banyak. Apalagi di akhir pekan, jamaah yang hadir bertambah banyak. Untuk itulah pengelola masjid JIC harus menyediakan makanan menu buka puasa, yang memadai dan berkualitas. Maka gerakan Gemakusi ini disosialisasikan dan digalakkan,” kata KH. Ahmad Shodri, Kepala Badan Managemen JIC, Jumat 10 Mei 2019.
“Gemakusi, lanjutnya, berawal dari sebuah kondisi masyarakat yang beranggapan bahwa Masjid JIC milik Pemda DKI Jakarta, yang segala kebutuhan sudah dipenuhi, terutama konsumsi penyediaan berbuka bagi jamaah. Namun, besarnya harapan tidak sebanding lurus dengan kenyataan, yang terjadi tidak tercukupinya jamuan untuk jamaah ketika berbuka puasa, atau masih belum optimal.
“Dari keadaan tersebut, saya berfikir mengapa kita tidak melibatkan masyarakat. Dari keaadaan tersebut tercetuslah sebuah ide Gemakusi untuk penyediaan hidangan berbuka bagi jamaah” jelas pencetus Ide Gemakusi sejak lima tahun yang silam.
Lebih lanjut, Arif menjelaskan, tujuan gerakan ini adalah agar terjadi sinergi, antara JIC dan masyarakat dalam penyediaan jamuan berbuka. Sehingga masyarakat merasa memiliki dan tidak malu untuk memberikan hidangan berbuka, sekalipun hanya satu hingga dua bungkus nasi.
“Dengan cara itu, kita bisa menghadirkan banyak donatur. Prinsip yang dikembangkan Gemakusi adalah melipatgandakan donatur, sekalipun dalam bilangan kecil, karena jika itu mampu dihimpun akan menjadi besar,” terangnya.
Sementara itu, penanggung jawab Gemakusi, Dia juga menyebutkan, sejauh ini sudah Umi Nasyita megatakan, program ini sudah berjalan tahun kelima.
“Alhamdulillah, masyarakat sudah mulai tersosialisasikan dan tergerak untuk ikut menyediakan hidangan berbuka. Gerakan ini akan terus ditingkatkan, agar warga merasa memiliki masjid” Umi Nasyita penanggung jawab Gemakusi.
Alhasil, sudah tiga hari ini banyak warga yang mengikuti Gemakusi. Alhamdulillah, ada yang membawa 10, 20 sampai 50 box nasi. Bahkan ada pengusaha yang bersedakah 150 box. Tapi memang masih kurang, apalagi kalau jamaahnya banyak.
Selain hari, kata dia, libur juga nanti di akhir Ramadhan karena banyak yang iktikaf. Saya mengimbau kepada warga silakan datang dan antar aja ke JIC, makanan yang sudah siap saji ke kami. Pasti akan di distribusikan oleh Remaja Masjid JIC,” tambah Nasyita.
Pada dasarnya, JIC juga sudah menganggarkan menu buka bersama melalaui APBD tetapi terbatas, sehingga peran serta warga masih sangat dibutuhkan,” jelasnya.
Laporan: Miftahul Huda
Editor: Ikas